DPKH Situbondo Uji Laboratorium Kematian Sembilan Sapi di Asembagus

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Situbondo bersama tim laboratorium Malang mengambil sampel sapi di Desa Bantal Kecamatan Asembagus. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Situbondo bersama tim laboratorium Malang turun langsung ke Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo setelah ada sembilan ekor ternak sapi ditemukan mati mendadak.
Kejadian aneh tersebut sempat membuat heboh warga setempat. Termasuk jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemprov Jawa Timur, tim rumah sakit hewan Surabaya serta tim laboratorium Malang ikut turun ke lokasi guna mengetahui penyebab kematian sapi-sapi tersebut.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Situbondo, drh MH Riwansia, mengatakan, pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab kematian sembilan ekor sapi tersebut, karena masih menunggu hasil dari uji laboratorium Malang.
Masih kata Udin-panggilan karib MH Riwansia, tim dari Kesehatan Hewan Provinsi Jatim dan pihak Laboratorium dari Malang, sudah mengambil sampel di lokasi. “Tim gabungan memang turun ke lokasi di Desa Bantal Asembagus, guna mengambil sampel,” tutur Udin.
Mantan Sekretaris DPKH Kabupaten Situbondo itu menengaskan, sejumlah kotoran sapi dan sisa pakan ternak ikut diambil untuk dilakukan uji laboratorium. Direncanakan, lanjut Udin, sepekan kedepan hasil uji laboratorium tersebut sudah bisa diketahui dengan lengkap.
Udin kembali menambahkan, selain mengambil sampel di lokasi ternak yang mati, tim juga mengambil sampel sejumlah ternak lain. “Kami berharap masyarakat dan semua peternak sapi untuk tetap tenang dan tidak panik. Kami juga meminta masyarakat harus berhati-hati saat merawat ternak terutama disaat memberi pakan,” ulas Udin kemarin.
Udin kembali meminta semua pihak yang ingin tahu secara jelas dan gamblang dari hasil uji laboratorium Malang untuk tetap bersabar. Sebab, tandas, Udin, jika hasil laboratorium tersebut sudah turun, ia berjanji akan segera memberitahukan kepada masyarakat. “Termasuk kepada wartawan akan saya beritahu, kalau hasil uji laboratorium tersebut sudah turun,” pinta Udin.
Di sisi lain, salah seorang peternak sapi bernama Misiana mengaku terus terang dua dari tiga ekor ternak sapi miliknya ditemukan mati mendadak. Sebelumnya, aku Misiana, dua ekor sapi kesayangannya tersebut kelihatan kejang-kejang didekat kandangnya.
Namun Misiana masih bersyukur, karena satu ekor sapi miliknya masih bisa diselamatkan. “Itu setelah di keluarkan dari dalam kandangnya. Meski sempat juga mengalami kejang-kejang, namun satu sapi masih bisa diselematkan,” pungkas Misiana.[awi]

Tags: