DPKP Jawa Timur Bantu Pestisida OPT Tikus di Lamongan

Membasmi tikus di Lamongan.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) membantu pestisida Petrokum (racun tikus) sebesar 130 kg ke Dinas Pertanian Kabupaten Lamongan untuk segera didistribusikan pada kelompok petani agar bisa menghalau organism pengganggu tanaman (opt) tikus.
Kepala DPKP Jatim, Hadi Sulistyo menyampaikan, kalau Kabupaten Lamongan yang terkena serangan opt hama tikus sudah sejak tanggal 1-15 Maret 2019 mencapai luasan 89,90 hektare. “Untuk mencegah dampak hama tikus yang lebih luas lagi maka dilakukan gerakan pengendalian di masing-masing lokasi,” katanya ketika dikonfirmasi Bhirawa, kemarin.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim meminta kepada Dinas Pertanian segera turun tangan melakukan penanganan permasalahan petani jagung di Lamongan tersebut, dikhawatirkan serangan hama tikus bisa merusak lahan pertanian jagung yang siap panen dan sekitarnya terancam gagal panen.
Petani jagung yang mengeluhkan serangan tikus itu berada di wilayah Kecamatan Karaggeneng dan Laren. Ketua Komisi B DPRD Jatim, Ahmad Firdaus Fibrianto menjelaskan, jenis tikus yang menyerang lahan jagung di Lamongan tersebut berukuran kecil-kecil.
Ia juga berharap Pemprov Jatim melalui dinas terkait bisa segera turun tangan dalam penanganan permasalahan petani jagung di Lamongan tersebut. “Jangan sampai hal ini berlarut-larut. Semua tahu kalau Lamongan adalah kabupaten penghasil jagung sehingga jangan sampai kesejahteraan petani terganggu,” harapnya.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan memanggil Dinas Pertanian Jatim untuk meminta segera melakukan penanganan terhadap hama tikus tersebut. “Saya akan minta mereka bergerak untuk penanganan serangan tikus terhadap petani jagung di Lamongan,” ujarnya.
Pertimbangan lainnya, kata Firdaus beberapa waktu lalu peternak unggas juga mengeluhkan kelangkaan jagung di pasaran, sehingga mereka mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pakan. “Kami khawatir jika panen jagung di beberapa daerah terancam akibat serangan hama tikus, maka kelangkaan jagung akan semakin parah,” katanya.
Gropyokan
Sementara itu, sebagai ilustrasi, Hadi Sulistyo, menuturkan, saking memprihatinkannya hama tikus di Lamongan, sampai-sampai tikus dijadikan musuh utama petani di Lamongan. Tak ingin hasil panen padi rusak dan gagal panen, petani di Lamongan beberapa tahun lalu pernah membuat gerakan gropyokan untuk membasmi hama tikus.
Gerakan gropyokan yang digagas oleh petani Lamongan ini adalah secara bersama-sama membasmi hama tikus yang menyerang lahan pertanian. Gropyokan dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Bahkan, untuk lebih menarik minat warga agar bisa bersama-sama membasmi tikus, warga membuat sayembara berupa penggantian 10 tikus yang berhasil ditangkap petani akan diganti dengan 1 kilogram beras.
Hadi Sulistyo menjelaskan, gropyokan hama tikus tersebut dilakukan dengan menggunakan metode pengasapan belerang. Batangan belerang yang sudah dibakar, terang Aris, dimasukkan ke lubang tikus untuk membunuh tikus kecil dan memaksa tikus dewasa untuk keluar sehingga mudah ditangkap. “Setelah keluar, tikus-tikus ini akan ditangkap secara beramai-ramai oleh warga,” ungkap dia. [rac]

Tags: