DPP PDIP Ancam Pecat DPRD Tak Dukung Busyro

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, saat menandatangani prasasti pada peresmian gedung DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep, Minggu (22/11).

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, saat menandatangani prasasti pada peresmian gedung DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep, Minggu (22/11).

Sumenep, Bhirawa
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyatakan, pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan upaya bersama untuk mendapatkan kekuatan politik sehingga semua kader partai harus berjuang untuk mendukung pasangan calon kepala daerah. Jika ada kader atau anggota DPR yang tidak mendukung pemenangan paslon tersebut dipastikan akan diberi sangsi.
“Bagi kader atau anggota DPR yang tidak mendukung pemenangan paslon kepala daerah segera diusulkan untuk diberi sangsi dan sangsinya bisa berupa pemecatan,” kata Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, saat peresmian gedung DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep, Minggu (22/11).
Menurutnya, kalau partai mengusung paslon kepala daerah, baik mengusung sendiri maupun kualisi dengan partai lain, semua kader partai harus bersatu untuk mendukung paslon yang menjadi kesepakatan bersama tersebut. “Semua kader partai harus bergerak memenangkan paslon yang diusungnya,” paparnya.
Menyikapi kondisi pilkada Sumenep, dimana PDI Perjuangan berkualisi dengan PKB mengusung paslon A Busyro Karim-Ahmad Fauzi dengan nomor urut satu, sementara paslon lain yang menjadi rivalnya yakni Zainal Abidin-Dewi Khalifah, nomor urut dua, diusung oleh 8 parpol, Hasto menilai, itu soal biasa karena PDI Perjuangan sudah biasa dikepung banyak parpol.
“PDI Perjuangan sejak dulu sudah biasa dikepung, tapi PDI Perjuangan juga siap membuka kerjasana dengan partai lain. Ciri-ciri PDI Perjuangan kalau bekerjasama dengan partai lain, kita akan menjaga etika kerja sama itu dengan sebaik-baiknya, tidak pernah menusuk dari belakang, tidak punya skenario macam-macam kecuali kometmen para kerakyatan itu sendiri,” jawabnya.
Di tempat yang sama, ketua DPD PDI Perjuangan Propinsi Jawa Timur, Kusnadi menerangkan, ada satu tantangan yang ada didepan mata yakni pilkada. PDI Perjuangan harus mampu memenangkan pesta demokrasi tersebut. “Kalau kita tidak mampu memenangkan paslon yang diusung, maka peresmian kantor DPC PDI Perjuangan ini menjadi kurang bermanfaat,” terang Kusnadi.
Kusnadi menegaskan, partai pengusung boleh memiliki posko masing-masing, tapi mulai sejak diresmikan kantor ini, semua kader partai harus berkumpul dikantor DPC ini untuk mengatur strategi dalam pemenangan paslon yang diusung tersebut. “Seperti apapun kondisinya, semua kader partai pengusung terutama PDI Perjuangan harus bergotong royong memenangkan paslon,” harapnya.
Pilkada di Sumenep diikuti dua pasangan calon bupati dan calon wakil bupati, yakni A Busyro Karim-Ahmad Fauzi, nomor urut satu (1), diusung kualisi PKB dan PDI Perjuangan serta didukung Partai NasDem, sedangkan pasangan Zainal Abidin-Dewi Khalifah, nomor urut dua (2) diusung 8 parpol yakni Partai Demokrat, PAN, PKS, PPP, Gerindra, Hanura, Golkar dan PBB. [sul]

Tags: