DPR Desak Proyek Waduk Bajulmati Banyuwangi Dipercepat

Waduk Bajulmati

Waduk Bajulmati

Banyuwangi, Bhirawa
Anggota Komisi V Bidang Pekerjaan Umum DPR, Nusyirwan Soejono, mendorong penyelesaian megaproyek waduk Bajulmati segera dipercepat dari target yang ditetapkan Balai Besar Sungai Brantas pada akhir tahun 2015. Ia berharap proyek rampung dan bisa dimanfaatkan pada pertengahan tahun 2015.
“Jangan sampai ini jadi proyek abadi. Biar segera difungsikan untuk kebutuhan air baku, irigasi, industri dan pelabuhan,” kata Nusyirwan saat meninjau proyek, Selasa (18/11).
Proyek waduk ini dimulai sejak 2006 dengan menelan anggaran negara Rp 340 miliar. Balai Besar Sungai Brantas Kementerian PU meminta tambahan anggaran lagi sebanyak Rp 95 miliar untuk merampungkan infrastruktur waduk. Menurutnya, Banyuwangi ke depan merupakan daerah potensial. Ia akan mengusahakan kekurangan pendanaan itu saat penyusunan Rancangan APBN 2015. “Dari sisi teknis ada problem di pondasi waduk. Ini wajar karena masalah akan diketahui setelah proyek berjalan,” ujarnya.
Selain itu, ia melanjutkan, ada beberapa spesifikasi proyek yang belum sesuai teknis seperti tinggi waduk, kemampun menghasilkan listrik, dan infrastruktur tambahan untuk mengalirkan air baku ke penduduk.
Imam Santoso, Direktur Direktorat Sungai dan Pantai Kementerian PU, mengaku telah menganggarkan dana Rp 35 miliar untuk merampungkan proyek. Bila dianggap kurang, Imam akan mengusulkan lagi kebutuhan dana yang diminta dalam RAPBN 2015. Ia mendukung keinginan Nusyirwan. “Saya minta fisik badan bendungan selesai akhir 2014 ini. Kalau anggaran sudah disahkan, infrastruktur tambahan segera dikerjakan lagi awal tahun 2015,” ia menambahkan.
Pengawas proyek Waduk Bajulmati, Amos Sangka, mengatakan proyek menyisakan sembilan nomenklatur pekerjaan dan belum terkontrak karena anggaran macet. Rinciannya: power supply, domestic water supply, gardu pandang landscape, clearing and grabbing area genangan, pekerjaan penguatan tebing dan perbaikan jalan masuk, rim grouting, pekerjaan jembatan di atas bangunan stilling, pekerjaan outlet structure pada tunnel, dan saluran irigasi bangunan pelengkap.
Waduk Bajulmati dirancang mampu menampung debit air sebanyak 10 juta meter kubik. Kebutuhan air dipasok dari DAS Sungai Bajulmati dan air hujan. Kebutuhan irigasi, kata Amos, dialokasikan 180 liter per detik untuk mengaliri lahan pertanian seluas 1.800 hektar. Sisanya didistribusikan bagi kebutuhan industri yang akan berdiri di Wongsorejo, air baku, dan pelabuhan. “Kendalanya di pondasi butuh growthing karena struktur tanahnya kurang bagus. Ada rembesan,” kata Amos.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mendorong Balai Besar Sungai Brantas segera berkoordinasi dengan Bappeda dan Dinas PU Kabupaten Banyuwangi untuk menyalurkan air waduk ke sejumlah titik sasaran penerima, khususnya mengintegrasikan irigasi. Ia berharap waduk Bajulmati bisa menjadi tujuan wisata berikutnya di Banyuwangi utara. “Tentu ini prospek dijadikan destinasi wisata baru,” kata Bupati Anas. [nan]

Tags: