DPR-RI Aklamasi Pilih Tersangka BG Kapolri

Calon Kapolri Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan (tengah) mengangkat tangan bersama dengan anggota Komisi III DPR RI seusai mengikuti Uji Kepatutan dan KelayakanJakarta, Bhirawa
Ketua Komisi III DPR RI Aziz Syamsuddin mengatakan sembilan fraksi yang hadir dalam rapat pleno komisi secara aklamai menyetujui Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian RI.
“Setelah mendengar pandangan sembilan fraksi yang hadir, menyetujui surat dari Presiden Joko Widodo dengan musyawarah mufakat secara aklamasi,” kata Aziz Syamsuddin di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Jakarta, Rabu (14/1) kemarin.
Dia mengatakan kesepakatan sembilan fraksi itu mengangkat Budi Gunawan sebagai Kapolri, dan sekaligus memberhentikan Jenderal Pol Sutarman.
Menurut dia, hasil pleno Komisi III DPR RI itu akan dibawa dan dilaporkan dalam Rapat Paripurna DPR pada Kamis (15/1).
“Kami berikan kesempatan Kapolri terpilih dibacakan di rapat paripurna DPR besok (Kamis 15/1), semoga beliau sehat walafiat,” ujarnya.
Komjen Pol Budi Gunawan mengucapkan puji syukur atas keputusan Komisi III DPR RI yang menyetujui dirinya menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Pol Sutarman.
“Ini sebuah tanggung jawab cukup berat dan besar, saya bertekad menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Budi.
Budi meminta dukungan masyarakat dan Komisi III DPR RI dalam mengemban tugasnya sebagai Kapolri. Dia juga berjanji bekerja sungguh-sungguh dan mengabdi kepada masyarakat.
Budi bertekad membangun hubungan yang harmonis antara Polri dan TNI dengan beberapa langkah terobosan di institusi Kepolisian.
“Ada kondisi kurang harmonis di tingkatan bawah, sehingga saya akan lakukan langkah terobosan, pertama membangun pendidikan dasar bela negara di institusi Polri dan TNI,” kata Budi Gunawan.
Dia mengatakan pendidikan dasar bela negara antara Polri-TNI harus dilakukan di tiap tingkatan, mulai dari level terendah, akademi, hingga tingkat pemimpin.
“Perlu soliditas TNI-Polri dengan membangun pendidikan dasar bela negara di antara dua institusi mulai level terendah hingga tingkat pimpinan,” ujarnya.
Langkah kedua, menurut dia, meningkatkan intensitas latihan gabungan antara Polri-TNI untuk mengantisipasi ancaman dan gangguan.
Ketiga, ujar Budi, meningkatkan silaturahmi antara kedua institusi dan langkah keempat mengikutsertakan anggota TNI dalam pembentukan Satuan Tugas Khusus yang dibuat institusi Kepolisian.
“Kelima memberi pemahaman peran Polri kepada anggota TNI dan juga sebaliknya, langkah itu harus dilakukan secara terarah,” katanya.
Langkah keenam, menurut dia, dirinya akan mensosialisasikan prilaku anggota Polri yang sederhana dengan dibuat pembekalan dan buku saku yang mengaplikasikan revolusi karakter bangsa.
Selain itu dia menjamin netralitas Polri dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak pada 2015 dengan memastikan upaya sosialisasi sesering mungkin.
Dia menegaskan posisi Polri harus netral dalam pelaksanaan Pemilu sesuai dengan amanah Undang-Undang nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
“Pasal 8 ayat 1 dan 2 UU nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian, Polri harus bersikap netral dan secara khusus disebutkan anggota Polri tidak boleh menggunakan hak memilih dan dipilih dalam pemilu,” katanya. [ant.ira]

Keterangan Foto : Calon Kapolri Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan (tengah) mengangkat tangan bersama dengan anggota Komisi III DPR RI seusai mengikuti Uji Kepatutan dan Kelayakan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, (14/1) kemarin.

Tags: