DPR RI Berharap Pelaksanaan Coklit Sesuai Aturan

Komisioner KPU dan PPDP mendata keluarga Desy Natalia Widya yang masuk dalam DP4. [ristika]

KPU Nganjuk Datangi Rumah Tiga Cabup

KPU Jatim, Bhirawa
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fandi Utomo berharap pelaksanaan pencocokan dan penelitian yang dilaksanakan KPU benar benar dilakukan sesuai aturan dan undang – undang yang berlaku. Sehingga tidak ada hak warga yang tertinggal akibat tidak tercatat dalam coklit yang dilakukan. Yang imbasnya akan hilang hak suaranya dalam pilkada serentak 27 Juni 2018.
“Dari laporan yang kita dapat baik dari bawaslu maupum KPU seperti di Kabupaten Sidoardjo. Semua sudah siap dalam melaksanakan coklit. Dengan kesiapan ini maka diharapkan tidak ada warga yang hilang hak suaranya dalam pilkada serentak,” ujar Fandi yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR RI ditemui di kantor KPU Jatim, Sabtu (20/1).
Senada Anggota DPR RI lainnya, Adies Kadir berharap tidak ada hak warga khususnya di jatim yang hilang haknya dalam pilkada serentak termasuk pilgub jatim 2018 bulan Juni mendatang.
“Kita juga berharap agar pihak keamanan juga bisa menjamin keamanan pelaksanaan pilkada serentak di jatim khusunya pilgub jatim. Termasuk dalam coklit yang dilakukan KPU hari ini, pihak kepolisian kita harapkan bisa melakukan pendampingan bila diperkukan dalam pelaksanaan coklit,”ujarnya Adies yang juga anggota Komisi III.
Sementara itu ketua KPU RI, Arif Budiman mengatakan kegiatan coklit ini serentak dilakukan mulai hari ini di seluruh propinsi kota dan Kabupaten yang menyelenggarakan pilkada serentak 2018. “Gerakan ini dilakukan oleh KPU agar dalam pilkada serentak tgl 27 Juli 2018 mendatang data terkait pemilih visa valid dan hak warga untuk menggunakan hak pilihnya tidak terabaikan karena tidak tercatat sebagai pemilih,” ujarnya.
Dijelaskan Arif Budiman, gerakan Coklit ini juga dilakukan untuk mengingatkan semua eleman yang ada mulai penyelenggara pemilu, pemegang kebijakan pemerintahan baik DPRD maupun Eksekutifnya untuk ikut terkubat dalam pelaksanaan coklit agar tidak ada hak warga yang tertinggal dalam menggunakan hak pilihnya di pilkada serentak.
“Kita menargetkan selama 30 hari kedepan mulai hari ini pelaksanaan Coklit ada sekitar 130 juta pemilih di pilkada serentak 2018 secara nasional yang bisa di data dalam pelaksnaan coklit,” jelas mantan anggota KPu Jatim ini.
Dalam kegiatan louncing gerakan Coklit serentak ini, juga dilakukan video confrence yang dilakukan dari sekertariat KPU Jatim oleh ketua KPU RI Arif Budiman dengan beberapa KPU propinsi, kota, Kab, terkait kesiapan dalam melakukan Coklit serentak hari ini.
KPU juga melakukan video confrence dengan KPU Propinsi Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kaltim, Kalbar, NTB dan KPU Prooinsi Bali.
Namun sebelum dilakukan video conference telah dilakukan coklit di rumah sesepuh ludruk di Jatim, Kartolo dan ke rumah mantan Gubernur Jatim, Imam Oetomo. Acara yang dihadiri sejumlah pejabat RI ini dilakukan cukup gayeng.
Sementara itu, sebanyak 842.341 warga Nganjuk tengah dilakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) oleh petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP). Tidak ketinggalan, tiga rumah kediaman calon bupati (cabup), yakni Novi Rahman Hidayat, Desy Natalia Widya dan Siti Nurhayati juga didata.
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Nganjuk dalam kegiatan coklit juga mendatangi rumah kediaman KH.Abdul Wachid Badrus (Gus Wachid) selaku Plt Bupati Nganjuk dan KH.Ridwan Syalbani, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Mubtadin Krempyang.
Komisioner KPU Nganjuk bersama PPDP, PPS dan PPK serta Pengawas Pemilu ini diawali dari rumah KH Ridwan Syalbani di lingkungan Krempyang Kelurahan/Kecamatan Tanjunganom, dilanjutkan ke rumah Novi Rahman Didayat di Dusun Bedingin Desa Sukorejo Kecamatan Loceret.
Kemudian ke rumah Desy di Dusun Sumberagung Desa Banjaranyar Kecamatan Tanjunganom dan sekira pukul 13.00 wib, giliran rumah Gus Wachid di Desa Katerban Kecamatan Baron dan terakhir rumah kediaman Siti Nurhayati di lingkungan Jarakan Kelurahan Kramat Kecamatan Nganjuk.
Kustoyo, Komisioner KPU Nganjuk yang juga turun ke lapangan mengatakan, di rumah Desy, PPDP mencatat data pemilih tetap (DPT) dan daftar penduduk pemilih potensial pemilu (DP4). “Alhamdulillah semuanya lancar, tadi ada dua orang yang masuk daftar pemilih yakni Desy dan suaminya Wihandoyo,” ujarnya.
Dikataan Kustoyo bahwa secara umum tidak ada kendala saat mendatangi rumah kediaman Desy dalam kegiatan coklit ini. “Semua data dari Mbak Desy dan keluarganya, yang diperlukan oleh petugas sudah lengkap,” kata Kustoyo.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Nganjuk. Agus Rahman Hakim,SH.MH menerangkan, kegiatan coklit serentak ini, selain KPU Nganjuk, pihaknya juga melibatkan Pengawas Pemilu. Untuk mendata 842.341 warga, KPU menerjunkan 2079 PPDP yang dibantu oleh dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) serta Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) seluruh Kabupaten Nganjuk. “Pelaksanaan coklit dilaksanakan mulai 20 Januari hingga tanggal 18 Februari 2018 mendatang,” paparnya.
Lebih lanjut Agus Rahman menerangkan, 842.341 orang yang dilakukan coklit sesuai dengan daftar penduduk pemilih potensial pemilu (DP4) yang diterima dari KPU RI. Meski demikian, jumlah tersebut bisa berubah, karena ketika di lapangan (PPDP) dapat saja menemukan warga yang belum terdaftar dalam DP4. Otomatis warga Nganjuk yang belum terdata akan didaftar. “Untuk validitas data, verifikasi dilakukan door to door. Jadi, petugas mendatangi rumah warga dan mengecek kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) untuk mencocokkan nama serta alamatnya,” terang Agus.
Namun demikian, jika warga yang akan di data tidak berada di rumah, petugas wajib kembali. Untuk itu pihak KPU telah melakukan sosialisasi dengan memasang poster-poster untuk di kecamatan dan desa seKabupaten Nganjuk. Adapun poster yang diberikan kepada PPK dan PPS ada 6 jenis yang berisi himbauan agar masyarakat tidak golput dan bisa memilih dengan pilihan yang terbaik. [cty,ris]

Tags: