DPR RI Soroti Perlintasan KA Belum Berpalang Pintu di Jatim

Bambang Haryo

Pemprov, Bhirawa
Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo melakukan rapat dengar bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). Politisi Partai Gerindra ini pun menyoroti masih banyaknya palang pintu perlintasan kereta api yang belum ada di Jatim.
“Kami sempat ngecek, betapa banyaknya lintasan kereta tanpa palang pintu. Di surabaya saja ada 27 (titik perkintasan tanpa palang pintu). Di Sidoarjo lebih banyak lagi. Karena ini menyangkut suatu perlindungan terhadap masyarakat yang lewat di perlintasan sebidang,” ujar Bambang, Kamis (10/5).
Anggota legislatif Dapil I Surabaya-Sidoarjo ini pun berharap dishub bisa melakukan penataan kembali terkait masih adanya perlintasan kereta api tidak berpalang pintu. Termasuk sumber daya manusia (SDM) di pos penjagaan palang pintu kereta api. Sebab, selama ini perlintasan tanpa palang pintu seringkali yang menjaga justru warga sekitar. Bukan petugas. Sehingga fasilitas yang didapatkan seadanya.
“Pada pos tersebut juga tidak diberi jadwal. Lah jadwal kereta api ini bisa berubah-ubah. Mereka hanya berdasarkan jam. Lah iya kalau jamnya masih aktif. Kalau tahu-tahu habis baterainya terus jamnya ngadat ditengah jalan, lantas apa pedomannya mereka. Tidak boleh sampai terjadi ini. Sudah lima tahun tidak di update,” urainya.
Dia pun berharap peran dishub lebih dimaksimalkan. Terlebih dishub kabupaten/kota. Pasalnya, kewenangan palang pintu perlintasan kereta api itu ada pada daerah. Provinsi hanya mendorong saja dalam hal ini. “Ini tugasnya dishub kabupaten/kota terutama wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Yang dimana kita semua ikut bertanggung jawab,” urainya.
Menurut Bambang, sebagai anggota dewan dari Jatim sudah tugasnya guna mendorong agar Jatim memiliki akses infrastruktur sarana dan prasarana yang aman dan nyaman. Dengan begitu, baik mobilitas penumpang maupun logistik dapat menggerakkan ekonomi. “karena ada fungsi pengawasan di DPR RI, saya ingin lihat apa yang dilakukan Dishub maupun stake holder di wilayah Jatim atau dapil I surabaya-sidoarjo,” tandasnya.
Dalam rapat dengar, Sekretaris Dishub Jatim, Arifin Imanadji Amd SE MM yang menyambutnya memaparkan seluruh rencana mengenai pengembangan transportasi di Jatim. Mulai dari wacana rel ganda di jalur Selatan hingga terkoneksinya Surabaya hingga Paciran. Sedangkan soal perlintasan perkeretaapian tanpa palang pintu, dirinya tidak terlalu banyak berkomentar. Sebab, hal tersebut merupakan kewenangan dari kabupaten/kota.
Pada rapat dengar ini juga dihadiri oleh MTI Jatim. Pengamat Masyarakat Transportasi Indonesia Universitas Brawijaya, Eko Ganis menyambut baik kunjungan Bambang Haryo ke Jatim. Baginya ini merupakan langkah yang positif dalam membangun transportasi kedepannya. [iib]

Tags: