DPRD dan Pemprov Sepakat Realisasikan Spin Off Bank Jatim

DPRD Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim bersama DPRD Jatim bertekad merealisasikan spin off Bank Umum Syariah (BUS) Bank Jatim pada 2019 mendatang. Karenanya dalam pembahasan anggaran murni APBD 2019 akan dimasukan dana Rp500 miliar untuk penambahan dana setor ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebelumnya sudah ada dana dari PT Bank Jatim sebesar Rp520 miliar.
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menegaskan di pembahasan APBD murni 2019 dimungkinkan untuk memasukan anggaran Rp500 miliar untuk spin off BUS. Karena di APBD 2019 sudah tidak lagi dibebani dengan anggaran Pilgub. Jadi dimungkinkan BUS Bank Jatim bisa terealisasi pada 2019 mendatang.
“Saya optimis pada 2019 BUS Bank Jatim bisa terealisasi. Apalagi masyarakat Jatim sudah menunggu kehadiran BUS. Dan yang terpenting di APBD 2019 ini, APBD sudah tidak terbebani dengan urusan Pilgub,”tegas Pakde Karwo panggilan akrab Soekarwo, Minggu (5/8).
Hal senada juga diungkapkan Ketua Komisi C DPRD Jatim, Anik Maslacha. Menurut politisi asal PKB ini jika BUS sudah ingin direalisasikan sejak 2017 lalu. Namun karena tidak ada anggaran di APBD akibat terkosentrasi pada daba Pilgub, maka baru bisa dialokasikan di APBD murni 2019. Adapun anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp500 miliar.
“Walaupun OJK membatasi sampai 2020, namun kita tetap berusaha 2019 dapat direalisasikan. Apalagi Pemprov Jatim sudah tidak ada tanggungan. Diupayakan syarat pendirian BUS denfan dana setor Rp1 triliun sudah ada di awal 2019 mendatang, dengsn dana swtor Rp1,2 triliun,”tegasnya.
Ditambahkan, jika saat itu pemprov dan dewan pernah mengajukan surat untuk merealisasikan BUS pada 2017 laku dengsn syarat kekurangan dana disetor sebesar Rp500 miliar diangsur. Namun oleh OJK ditolak dan diminta cash. “Nah, baru 2019 kita dapat merealisasika,” ungkap wanita berjilbab ini. [cty]

Tags: