DPRD DKI Jakarta Belajar Tata Kota dari Pemkot Surabaya

Rombongan DPRD Jakarta diterima langsung oleh Asisten Wali Kota I Yayuk Eko Agustin didampingi beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Surabaya di ruang sidang Sekkota, Kamis (1/3). [andre/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Setelah menerima kunjungan kerja dari FKUB dan Wali Kota Palangkaraya terkait kerukunan umat beragama beberapa waktu lalu, kali ini giliran DPRD DKI Jakarta berkunjung ke Pemkot Surabaya.
Delegasi berjumlah 11 orang datang untuk berdiskusi terkait tata kelola kota yang dinilai sukses dijalankan Pemkot Surabaya.
Rombongan DPRD Jakarta diterima langsung oleh Asisten Wali Kota I Yayuk Eko Agustin didampingi beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Surabaya di ruang sidang Sekkota, Kamis (1/3).
Ketua Komisi A DPRD Jakarta Riano Ahmad yang memimpin rombongan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan ke Surabaya untuk berdiskusi sekaligus berbagi pengalaman terkait tata pengelolaan kota yang ada di Surabaya.
“Iri melihat begitu banyaknya prestasi yang diraih Kota Surabaya baik dari level kota hingga dunia, terakhir dapat penghargaan dari PBB,” kata Riano diiringi tepuk tangan.
Dalam pertemuan tersebut, Riano menanyakan indikator kesuksesan Pemkot surabaya dalam urusan tata kelola kota. Asisten Wali Kota I Yayuk Eko Agustin menjelaskan bahwa kesuksesan dalam tata kelola kota dikarenakan Pemkot Surabaya menggunakan sistem e-Budgeting dan e-Goverment.
Sistem ini, lanjut Yayuk, digunakan untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan bagi warga Surabaya serta mengatur APBD. Sehingga, alur kerja yang ada di tubuh pemerintahan terkontrol.
Tidak hanya itu, Yayuk menegaskan bahwa kesuksesan lain didapat ketika seluruh stakeholder benar-benar bersinergi menjalankan program ini.
“Hal ini sesuai dengan cita-cita Wali Kota Risma yang menekankan sejak awal bahwa masyarakat Surabaya harus sejahtera dan menjadi tuan dan nyonya di rumahnya,” terang Yayuk.
Lebih lanjut, anggota DPRD lain menanyakan upaya Pemkot Surabaya dalam mengatasi arus urbanisasi utamanya setelah Lebaran. Dikatakan Yayuk, Pemkot Surabaya rutin melakukan yustisi baik untuk warga lokal maupun warga asing.
“Yustisi dilakukan hampir setiap hari untuk menanyakan kepada warga maksud dan tujuan datang ke Surabaya, kalau tidak ada pekerjaan langsung kami pulangkan. Perlakuan tersebut juga berlaku bagi orang asing,” tandas perempuan berkacamata ini.
Setelah mendengar penjelasan dari Yayuk dan beberapa perwakilan OPD Pemkot Surabaya, Riano beserta anggota DPRD Jakarta mengapresiasi terobosan-terobosan yang sudah dilakukan Pemkot Surabaya dalam mengelola kota. Utamanya, pemaparan terkait sistem e-Goverment dan e-Budgeting.
“Harus diakui, sudah banyak kota dan kabupaten yang meniru terobosan tersebut, sungguh luar biasa,” puji Riano di sela-sela sambutannya.
Nantinya, hasil dari diskusi ini, lanjut Riano, akan digodok terlebih dahulu kemudian dan kemungkinan besar akan diadopsi DPRD DKI Jakarta. “Kita harus matangkan terlebih dahulu, kalau sekiranya mantap, apa salahnya untuk tidak kita terapkan terobosan positif semacam ini di Jakarta,” ujar anggota Fraksi Persatuan Pembangunan (PPP) itu. [dre]

Tags: