DPRD Gunung Kidul Timba Ilmu ke Gresik

Asisten Pemerintahan dan Kesra, Tursilowanto Hariogi menerima cindra mata dari Dody Wijaya, ketua rombongan. [kerin ikanto/bhirawa]

Asisten Pemerintahan dan Kesra, Tursilowanto Hariogi menerima cindra mata dari Dody Wijaya, ketua rombongan. [kerin ikanto/bhirawa]

Gresik, Bhirawa
Anggota DPRD Kab Gunung Kidul, Propinsi DI Yogjakarta melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Pemkab Gresik, Selasa (4/10). Tujuannya ingin menimba ilmu terkait Perpustakaan. Sebab, belum lama ini Perpustakaan Gresik berhasil menjadi juara nasional.
Rombongan sebanyak sembilan orang yang dipimpin Dody Wijaya itu diterima Asisten Pemerintahan dan Kesra, Tursilowanto Hariogi di Ruang Eka Praja lantai IV Kantor Pemkab. ”Kami bersama rombongan sengaja berkunjung ke Gresik untuk melihat prestasi Perpustakaan yang pernah diraih Gresik. Semoga ilmu ini bisa kami kembangkan di daerah kami,” ujar Dody.
Dihadapan rombomngan, Tursilowanto menjelaskan, juara nasional Perpustakaan diraih SMA NU I Gresik. Sementara, kelebihannya adanya diperensiasi yang berbeda. Setiap siswa wajib mengumpulkan karya tulis atau karya fotografi di perpustakaan sekolah. Sementara, di kelas ada perpustakaan buku-buku sekolah serta telah tersediaannya panggung ekpresi. Inilah menjadikan SMA NU I menjadi juara nasional.
Menurut Tursilowanto, perpustakaan daerah tak hanya sebagai tempat membaca. Namun, sudah diarahkan menjadi pusat study kebijakan pemerintah. Bupati Gresik, kata Tursilowanto, telah mengambil kebijakan untuk setiap lulusan S1 ke atas di wajibkan mengumpulkan skripsi, tesis, disertasi dan karya tulis Diklat Struktural wajib dikirim ke Perpustakaan, Menurut rencana, akan dibuatkan perpustakaan khusus. ”Ini  sebuah bukti kalau Bupati menghargai  karya ilmiah, sekaligus sebagai referensi bagi pelajar maupun referensi ide – ide pembangunan daerah,” kata Tursilowanto.
Untuk memenui kebutuhan buku, Perpustakaan juga telah menyiapkan dua unit mobil perpusatakan keliling dari desa ke desa, mendirikan rumah baca bermain anak yang berada di kantor kecamatan, sekolah atau balai desa. Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat membaca, tapi sudah juga sebagai tempat pertemuan masyarakat. Dan yang baru dikembangkan yaitu progam story telling. Program ini ternyata sangat diminati pelajar, sebagai ukuran kemampuan siswa/pelajar dalam bercerita. [eri]

Tags: