DPRD Jatim Bentuk Sembilan Fraksi

Abdul Halim IskandarDPRD Jatim,Bhirawa
Setelah dilantik pada 31 agustus 2014, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Periode 2014 – 2019 kini membentuk sembilan fraksi di DPRD Jatim. Dimana penentapan dan pembentukan sembilan fraksi di DPRD Jatim disampaikan oleh ketua DPRD Jatim sementara, Abdul Halim Iskandar di Rapat Paripurna yang digelar Sabtu (6/9).
“Untuk tahun ini periode 2014 – 2019 jumlah fraksi di DPRD Jatim menurun menjadi hanya sembila fraksi saja, dibandingkan tahun 2009 – 2014 sebanyak 10 fraksi,” ujar  Ketua DPRD Jatim Sementara, Abdul Halim Iskandar ditemui usai paripurna, Sabtu (6/9).
Menurutnya, sebanyak delapan partai membentuk fraksi sendiri karena jumlah kursinya sebanyak lima hingga dua puluh kursi. Sedangkan dua partai hanya memiliki dua hingga empat kursi maka dua partai yang hanya memiliki kursi sedikit harus digabung sehingga membentuk satu fraksi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, adapun delapan partai yang membentuk fraksi sendiri  fraksi adalah PKB (20 kursi), PDIP (19 kursi), Gerindra (13 kursi), Demokrat (13 kursi), Golkar (11kursi), PAN (7 kursi), PKS (6 kursi) dan PPP (5 kursi).
Sedangkan NasDem yang hanya mendapat 4 kursi serta Hanura 2 kursi tak bisa membentuk fraksi sendiri, maka dua partai tersebut membentuk Fraksi Nasdem – Hanura yang telah disepakati oleh kedua partai tersebut. “Syarat minimal bisa membentuk fraksi yakni memiliki 5 anggota (kursi) atau setara dengan jumlah komisi di DPRD Jatim,”paparnya.
Selain membahas susunan fraksi, pimpinan DPRD Jatim juga membahas pembentukan panitia Khusus (Pansus) tentang tata tertib (Tatib) anggota DPRD Jatim periode 2014 -2019.
Wakil Ketua DPRD Sementara, Kusnadi mengatakan pembentukan pansus tatib ini dilakukan supaya upaya penataan Tata Tertib (Tatib) menjadi ketentuan utama untuk menjalankan roda berjalannya organisasi di Gedung DPRD Jatim.
Mengingat untuk kepentingan lembaga dewan, penataan tatib menjadi landasan utama terbentuknya alat kelengkapan dewan. Dengan begitu, pembahasannya bisa dilakukan lebih cepat. “Kita lihat saja seperti apa. Jika pembahasan tatib dilakukan lebih cepat maka pembentukan alat kelengkapan dewan bisa lebih cepat,” tuturnya
Ia menambahkan, untuk pansus ini tatib setiap fraksi mendapatkan jatah untuk ikut membahas tatib tersebut, dimana untuk pansus tatib setelah dilakukan rapat koordinasi setelah paripurna, hasilnya adalah untuk posisi ketua ditempati oleh Fredy Poernomo dari Fraksi Golkar, untuk wakilnya dari Fraksi PAN Basuki Babusalam, dan Mohamad Siroj dari Fraksi PKS.
Maka itu pihaknya berharap untuk pembahasan tatib diselesaikan segera diselesaikan. Dengan demikian, kebutuhan perlengkapan dewan tidak menganggu mekanisme fungsi dewan dalam memberikan pelayanan di masyarakat. [cty]

Rate this article!
Tags: