DPRD Jatim Dorong Pemekaran Kota Batu

Suasana  pertemuan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko dengan sejumlah anggota DPRD Jatim dari Dapil V, Rabu (26/11).

Suasana pertemuan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko dengan sejumlah anggota DPRD Jatim dari Dapil V, Rabu (26/11).

Kota Batu, Bhirawa
Tujuh wakil rakyat dari DPRD Provinsi Jatim siap mendorong pengembangan Kota Batu sekaligus pembangunan infrastrukturnya. Sebagai sebuah kota yang berkembang pesat, Batu membutuhkan pengembangan/ pemekaran kota. Saat ini Kota Batu hanya terdiri dari tiga kecamatan.
“Kalau diibaratkan, baju yang digunakan oleh Kota Batu ini sudah sesek (tidak muat lagi, red). Karena itu perlu dilakukan pengembangan terhadap Kota Batu,”ujar kordinator anggota DPRD Jatim dari Dapil V Dr Soenarjo MSE saat berkunjung ke Kantor Balaikota Batu, Rabu (26/11).
Dengan kondisi tersebut, katanya, pihaknya mendesak DPRD Jatim untuk meninjau ulang peraturan tentang Otonomi Daerah. Selain itu, ia juga akan mendorong dewan dan Pemprov Jatim untuk melakukan pembangunan infrastruktur di Malang Raya.
Untuk diketahui, kemarin Soenarjo bertemu dengan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko dengan ditemani enam anggota dewan yang lain. Mereka adalah Khofidah, Sri Untari, Fathullah, Sugeng Budianto, Gunawan, dan Agus Dono. Mereka semua adalah wakil rakyat di DPRD Jatim dari Dapil V Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu).
Soenarjo menjelaskan bahwa kedatangan mereka ini dalam rangka reses anggota dewan yang dilaksanakan 25-30 November ini. “Sebelum menyerap aspirasi dari bawah (rakyat), kita juga ingin menyerap aspirasi dari kepala daerah. Untuk itu, selain menemui Wali Kota Batu, kita hari ini (kemarin) juga menemui Wali Kota Malang dan Bupati Malang,”tambah Soenarjo.
Dalam pertemuan dengan anggota DPRD Jatim, Wali Kota Batu Eddy Rumpoko menyampaikan beberapa pesan. Ia mengatakan sebagai Kota Wisata, Batu sangat mebutuhkan pembangunan jalan tembus (jalan alternatif) dari Kota Batu menuju Lawang (Kabupaten Malang), dan Lawang-Purwosari (Kabupaten Pasuruan). Dengan adanya jalan tersebut, maka akses menuju tempat wisata di Kota Batu akan mudah.
Eddy menjelaskan, Pemkot Batu berencana untuk segera membuat rest area di pintu masuk ke Kota Batu. Hal ini mendesak untuk direalisasikan untuk pengembangan sektor pariwisata sekaligus mengantisipasi adanya kemacetan di dalam kota.
Dengan adanya rest area ini, semua kendaraan besar seperti bus nanti tidak perlu masuk dalam kota untuk mengantarkan wisatawan ke objek wisata. “Dan agar rest area ini bisa berfungsi dengan maksimal, maka keberadaan jalan alternatif dari Kota Batu menuju Lawang Kabupaten Malang mendesak untuk direalisasikan,”ujar Eddy. [nas]

Rate this article!
Tags: