DPRD Jatim Tolak Wacana Sekolah Lima Hari

DPRD Jatim, Bhirawa
Setelah wacana penerapan Fullday School atau sekolah sehari penuh menuai kontroversi, kini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendi mewacanakan lima hari sekolah dalam sepekan. Sontak, wacana itu juga kembali memicu polemik .
Bahkan Anggota Komisi E DPRD Jatim, Mochammad Eksan dengan tegas menolak wacana tersebut.  Menurut anggota Fraksi NasDem-Hanura itu, sekolah tidak selamanya diisi kegiatan belajar-mengajar tapi juga ada kegiatan ekstrakurikuler yang berguna untuk membentuk fisik dan karakter siswa. Selama ini, lanjut Eksan, hari Sabtu digunakan sekolah untuk kegiatan ekstrakurikuler. Kalau, hari Sabtu diliburkan, maka tak ada lagi waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler.
“Selama ini hari Sabtu digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler. Kalau diliburkan maka tak ada lagi kegiatan tersebut . Kalau digunakan di hari Jumat, jadwal belajar -mengajar semakin padat sehingga bisa membuat siswa jenuh. Karena itu, saya tidak setuju hari Sabtu diliburkan, “tutur Eksan, Selasa (20/9).
Sebagai pengasuh pondok pesantren dan mantan pengajar, Eksan mengaku paham karakteristik siswa didik. Karena itu, dirinya tak yakin dengan menambah hari libur bisa secara otomatis membuat anak lebih banyak bersama orangtua. Bahkan sebaliknya, bisa jadi siswa didik malah lebih banyak beraktifitas di luar dan justru berpotensi terjerumus pada kegiatan negatif.
Karena itu, pengasuh pondok pesantren Nurul Islam II, Jember itu berharap para pejabat sebagai pihak yang memiliki otoritas tak mudah mengumbar wacana tanpa terlebih dulu melakukan kajian secara menyeluruh. Eksan juga mengingatkan, Indonesia itu sangat beragam dan komplek, sehingga tak bisa disamakan apalagi diseragamkan.
“Tiap daerah punya karakteristik masing-masing . Jakarta tak bisa disamakan dengan Surabaya, demikian pula Jember belum tentu sama dengan Surabaya. Karena itu saya orang yang tidak bermufakat dengan wacana sekolah lima hari dalam sepekan, “tandas alumni HMI ini.
Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendi melontarkan wacana sekolah lima hari dalam sepekan di depan pengurus pusat Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Alasan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu,   kalau dua hari libur, anak ada kesempatan rekreasi, wisata dan otomatis akan meningkatkan pergerakan wisatawan domestik serta waktu bersama keluarga menjadi bertambah. [cty]

Tags: