DPRD Kabupaten Probolinggo Soroti Belum Adanya Pasien Covid-19 Sembuh

Ruang isolasi RSUD Tongas bagi pasien Covid-19.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

(Seorang PDP Dirawat di RSUD Tongas Kabur Dobrak Ruang Isolasi)
Probolinggo, Bhirawa
Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Probolinggo terus bertambah. Jumlahnya sudah mencapai 23. Namun, hingga kini belum ada satupun pasien yang sembuh. Kondisi ini pun jadi perhatian khusus DPRD Kabupaten Probolinggo. Kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pun jadi sorotan DPRD. Bahkan seorang PDP dirawat di RSUD Tongas kabur dobrak ruang isolasi.
Menurut Bambang Rubianto, anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, dari partai Golkar Kabupaten Probolinggo sudah luar biasa. Atas persetujuan Gubernur Jatim, memiliki rumah sakit khusus penanganan Covid-19.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada pasien positif Covid-19 yang sembuh. Bahkan, kasus pasien positif bertambah terus. “Ini bukan hanya soal pasien positif yang sembuh atau tidak. Tetapi, masyarakat membutuhkan kabar baik. Dengan adanya pasien positif Covid-19 yang sembuh, akan tumbuh harapan positif pada masyarakat,” katanya.
Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Probolinggo itu mengungkapkan, semangat masyarakat akan bertambah jika ada pasien positif Covid-19 yang sembuh. Akan tumbuh rasa percaya masyarakat terhadap penanganan Covid-19. ”Bukan mengkritisi kinerja kurang prestasi, tapi ini berkaitan dengan psikologis masyarakat,” ujarnya.
Lukman Hakim, wakil ketua DPRD Kabupaten Probolinggo mengaku, upaya pemerintah daerah dengan sistem karantina di tingkat desa sudah luar biasa. Tetapi, jangan sampai mereka menjadi klaster baru penularan Covid-19.
Faktanya, menurut dia, hasil rapid test pemudik yang sudah dikarantina 14 hari malah banyak yang reaktif. Tentunya, kondisi itu berbahaya dan bisa menjadi klaster baru penularan di karantina tingkat desa.
”Kami berharap pemudik yang dikarantina segera di-rapid test semua. Kemudian, jika ada pemudik yang baru datang, sebelum dikarantina di-rapid test lebih dulu. Supaya, saat hasil rapid test reaktif, bisa terdeteksi lebih awal,” tuturnya.
dr. Anang Boedi Yoelijanto selaku juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo saat dikonfermasi membenarkan adanya seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Tongas berusaha melarikan diri dari ruang isolasi. Bahkan, hal itu sudah terjadi kedua kalinya.
Menurutnya, PDP itu berusaha kabur dengan mendobrak ruang isolasi. Dua petugas satpam RSUD berusaha menahan. Namun, akhirnya tidak kuat. Sehingga, PDP ini pun berhasil kabur. “Itu, pasien di RSUD Tongas yang berusaha melarikan diri untuk pulang. Tapi, Alhamdulillah semua sudah tertangani dan berhasil diamankan, tandasnya.
Anang menjelaskan, PDP itu merupakan rujukan dari RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo. Yang bersangkutan ada riwayat darah tinggi. Bahkan, sempat ada kecurigan ada gangguan jiwa. Namun, setelah diperiksa pasien tersebut sehat secara kejiwaan.
Anang mengaku, pihaknya tengah melakukan kajian dan observasi terhadap PDP tersebut. Karena tidak terlalu kuat pasien tersebut masuk PDP. Bahkan, hasil rapid test dua kalinya nonrekatif. Hanya saja, dalam rujukan itu hasil rontgen ada infeksi. “Nanti biar ada di Puskesmas Wonomerto selama observasi, “tandasnya. [wap]

Tags: