DPRD Kota Batu Sikapi Ponpes Al Izzah Tak Perlu Ditutup

Legislator PKB di DPRD Kota Batu, Nurrochman (kanan) saat berkunjung ke Balaikota Batu

Kota Batu,Bhirawa
Kabar adanya santri di Pondok Pesantren Al Izzah Kota Batu yang terpapar Covid-19 memancing respon di kalangan anggota Dewan. Legislator PKB di DPRD Kota Batu, Nurrochman mengatakan dalam penyikapi masalah ini tidak perlu harus melakukan penutupan sementara terhadap pesantren. Namun ia memberikan syarat agar manajemen pesantren memperkuat Satgas Covid-19 internal yang telah terbentuk.

Nurrochman menjelaskan bahwa pernyataannya dilatar belakangi fakta di lapangan yang ada di pesantren Al-Izzah. Karena sejak aktif kembali, pesantren ini telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Demikian juga saat para santri hendak kembali ke pesantren juga harus melewati tahapan yang harus dipenuhi.

Adapun tahapan tersebut di antaranya, melakukan rapid test dimana jika hasilnya non reaktif santri dilanjutkan menjalani karantina selama 14 hari.

“Usai karantina dilakukan tes cepat lagi dan jika hasilnya juga non reaktif maka santri tersebut bisa kembali masuk pesantren,”jelas Nurrochman, Rabu (2/9).

Namun demikian, dengan penerapan protokol yang ketat tersebut ternyata masih ada satu santri yang lolos deteksi. Santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah santri kelas 9 yang berasal dari Surabaya. Padahal santri ini telah membawa hasil tes rapid test yang menunjukkan non reaktif sebelum masuk ke pesantren pada tanggal 11 Agustus 2020.

Namun, empat hari kemudian santri ini jatuh sakit. Dan kepada gurunya, santri tersebut mengaku sakit karena alergi dengan kondisi pilek dan beringus. Kemudian pada 22 Agustus 2020 orangtua dari santri ybs menjemput dan memaksa anaknya untuk pulang. Dan pihak sekolah mengizinkan santri pulang.

Setelah tiba di Surabaya, santri Al Izzah itu dibawa ke sebuah rumah sakit. Di sana, ia menjalani tes swap dan hasilnya positif Covid-19.

“Dengan fakta ini maka diperlukan ketelitian dan kejelian yang lebih baik dari para petugas Satgas Covid-19 di internal Ponpes Al-Izzah. Dengan menambah ketelitian maka hal semacam ini tidak akan terulang lagi,”tegas Nurrochman.

Sebelumnya, dalam megah penularan Covid-19 skala besar, Wali Kota Batu memerintahkan pihak terkait untuk melakukan tracing atau pelacakan di Ponpes Al Izzah. Wali kota tak ingin mengambil resiko jika tidak segera mengambil langkah cepat.

Dewanti mengatakan bahwa pihaknya terus mengingatkan agar lembaga pelayanan publik termasuk lembaga pendidikan untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal itu sangat penting untuk mengantisipasi potensi penularan Covid-19.

Sementara Juru Bicara (jubir) Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Batu, M Chori mengatakan ada 3 santri yang dilakukan tes swab sekaligus dilakukan isolasi kepada ketiganya.

“Kepada tiga santri ini dilakukan tes swab karena memiliki kontak erat serta ada gejala mengarah ke suspect,”ujar Chori. Adapun untuk melakukan tracing terhadap kontak erat keluarga, pihaknya saat ini sedang mengkoordinasikannya dengan Dinkes Surabaya. [nas]

Tags: