DPRD Kediri Klarifikasi Dana Boyongan RS Gambiran

Kota Kediri, Bhirawa.
DPRD Kota Kediri meminta klarifikasi pada pihak menagemen RSUD Gambiran Kota Kediri terkait rencana boyongannya ke rumah sakit baru Agustus mendatang. Pasalnya, proses boyongan itu menelan anggaran sebesar Rp 2 miliar.
Yudi Ayubcan salah satu anggota DPRD Kota Kediri mengaku, bakal meminta klarifikasi terkait rencana boyongan tersebut. Sebab, biaya boyongan itu dinilai terlalu banyak menelan anggaran APBD Kota Kediri. “Akan kita klarifikasi ke management,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Ayub lambannya perpindahan RSUD Gambiran 2 karena masih adnaya kendala asministrasi. Bahkan, kurangnya sarana prasarana berupa alkes dan tempat tidur pasien juga menjadi kendala. “Seperti alkesnya masih kurang dan tempat tidurnya yang harus butuh 500, sampai saat ini masih ada 200,” tandasnya.
Sementara,  Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri, Dr.Fauzan Adima mengatakan jika biaya untuk perpindahan dari Gambiran 1 ke Gambiran 2 memang cukup besar, karena ada beberapa alat yang sudah terpasang permanen dan jika dipindah harus memerlukan anggaran lagi guna mengganti alat yang rusak.
“Seperti scanner bila dipindah chip nya pasti rusak otomatis dan kita harus menggantinya yang baru,” kata Fauzan, Minggu (15/1).
Perpindahan dilakukan secara bertahap dan tidak langsung semuanya dibawa ke RSUD Gambiran 2. “Bertahap dulu, tapi bila Agustus besok sudah siap, untuk boyongannya bisa semua,” jelasnya.
Dia juga menambahkan, jika sudah pindah ke RSUD Gambiran 2 yang ada di Jalan Kapten Tendean otomatis Gambiran 1 yang ada di Jalan Wachid Hasyim akan kosong. Dan terkait Sumber Daya Manusia (SDM) untuk RSUD Gambiran 2 tetap memakai yang lama. “Kalau untuk SDM nya tak ada penambahan,” tambahnya. [van]

Tags: