(Jawab Keraguan Akhirnya DED MCC Dipresentasikan)
Kota Malang, Bhirawa
Prestisius Rencana pembangunan Malang Creative Center (MCC) oleh pemkot Malang. Tetapi pembangunannya banyak diragukan, bahkan masih banyak dipertanyakan publik. Terkait dengan fungsi dan komponen dalam pembangunan tersebut. Termasuk kalangan DPRD belum bisa menerima lantaran dianggab belum lengkap.
Untuk menjawab karaguan tersebut, akhirnya Detail Engineering Design (DED) MCC pada Sabtu 2/11 malam kemarin, dipresentasikan dihadapkan seluruh anggota DPRD Kota Malang, di Gedung DPRD setempat.
“Sebagian anggota dewan yang membidangi dan sesuai komisi sudah paham. Tapi ada beberapa anggota yang ingin tahu lebih detail. Itu sebagai pertanggungjawaban sebagai wakil rakyat,”ujar Sekretaris Daerah Kota Malang, Wasto kepada sejumlah wartawan.
Wasto yang juga turut hadir dalam pertemuan tersebut menjelaskan, presentasi dilakukan oleh konsultan. Pembahasan secara mendetail disampaikan dalam forum tersebut. Selain itu ia juga melibatkan beberapa Organisai Perangkat Daerah (OPD), seperti Diskominfo hingga Dinas Perdagangan, dan DPU PR.
Dalam pembahasan yang sudah dilakukan terlebih dulu, Ia menyebut jika seluruh fraksi di DPRD Kota Malang sudah sepakat dan setuju dengan rencana pembangunan MCC. Dalam rancangan yang dibuat, anggaran pembangunan MCC juga sudah ditetapkan. Sehingga, dia optimis rencana pembangunan MCC akan tetap dilaksanakan pada 2020 mendatang.
Patut diketahui, MCC merupakan salah satu wadah yang sengaja dibuat untuk kreativitas arek-arek Malang. Rencananya, gedung yang akan menelan anggaran sekitar Rp 185 Miliar itu akan dibangun setinggi hingga delapan lantai.
Di dalamnya akan memberi konsentrasi pada 16 subsektor ekonomi kreatif yang sudah dikembangkan di Kota Malang. Mulai dari industri animasi, kerajinan, fashion, hingga kuliner. Rencananya, di sana juga akan dibangunkan sebuah bioskop untuk mengapresiasi semua karya kreatif anak muda di Kota Malang.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, masih belum bisa menerima pemaparan DED yang dilakukan oleh tim konsultan. Pasalnya menurut dia, rencana pembangunan MCC, belum disertai dengan Amdal Lalin.
“Kita masih belum bisa menerima, ini banyak yang belum bisa dijelaskan kepada dewan masak ada DED tanpa Amdalalin, selain itu juga belum ada siapa yang mengelola nantinya. Karena ini proyek besar, kalau hanya dikeloala oleh ASN saya meragukan itu, makanya seluruh perencanaannya harus matang,”tukas Made.
Ia menambahkan jika pembahasan MCC dilakukan oleh dewan terdahulu hasil PAW, sebenarnya pihaknya tidak mempermasalahkan rencana tersebut yang penting dapat dipertangungjawabkan kepada masyarakat.
Karena itu, pihaknya meminta kepada tim konsultan, agar memberikan penjelasan secara detail. Karena ada kejanggalan, termasuk soal anggaran. Di KUA-PPAS angaran Rp.125 Miliyar, sudah ada dan tidak bisa dicoret.
“Ada yang janggal, kita minta pemaparan konsultan MCC ternyata anggaran yang diinginkan Rp. 189 miliyar, baru siap oparasi, akhirnya konsultan ngotot dengan anggaran berapapun bisa dibangun. Kelihatan mereka ngak siap rencana secara detail, sekarang diangarakan tahun depan minta dianggarkan lagi, ini lucu,”tandasnya.
Makanya, mereka tandas dia, pihak konsultan disuruh rapat lagi, apakah akan diselesaikan tahun ini, atau dengan anngaran multi years. Tetapi tegasnya harus diangarakan yang jelas dan pasti. Pihaknya memberikan waktu pembahasan DED hingga Desember kalau tidak selesai dewan menganggab mereka tidak mampu, dan dengan terpaksa anggaran didelete disiapkana tahun anggaran berikutnya.
“Sudah kita berikan pilihan, kalau sudah siap silahkan dipaparkan kepada kami, dengan angaran Rp. 125 miliyar atau Rp. 189, kita beri waktu, sampai Bulan Desember,”tukasnnya. [mut]