DPRD Kota Pasuruan Lakukan Work from Home

Tampak penjaga di lobi depan kantor DPRD Kota Pasuruan, Rabu (12/8). Seluruh staf dan anggota DPRD Kota Pasuruan melaksanakan WFH usai seorang ASN sekretariat kantor DPRD Kota Pasuruan meninggal terkonfirmasi covid-19.

Lima Orang Reaktif, Dua Diantara Anggota Dewan
Pasuruan, Bhirawa
Seluruh staf dan anggota DPRD Kota Pasuruan melaksanakan work from home (WFH). WHF diberlakukan usai ada seorang ASN sekretariat kantor DPRD Kota Pasuruan meninggal terkonfirmasi Covid-19.

Ketua DPRD Kota Pasuruan, H Ismail M Hasan menyampaikan ASN sekretariat yang terkonfirmasi Covid-19 itu meninggal pada Selasa (11/8) kemarin. Ia sempat dirawat di RSUD Bangil selama seminggu.

“Yang bersangkutan juga mempunyai penyakit asam lambung yang akut. Dan mulai hari ini, untuk sementara waktu kami berlakukan sistem WFH bagi anggota dewan beserta seluruh staf yang ada,” ujar H Ismail M Hasan, Rabu (12/8).

Sekretaris DPRD Kota Pasuruan, Raden Murahanto menjelasakan kantor dewan tidak tutup total, karena ada sejumlah pekerjaan yang perlu diselesaikan di kantor.

“Memang sebagian besar WFH, tapi kantor tidak tutup total. Ada beberapa yang masih bekerja. Kalau yang bisa dibawa pulang, bisa dikerjakan di rumah,” jelas Raden Murahanto.

WFH dilaksanakan selama 2 minggu ke depan, yakni sampai tanggal 26 Agustus 2020 dengan melihat perkembangan situasi dan kondisi. Sebelumnya, Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pasuruan melakukan penyemprotan disinfektan di Kantor DPRD Kota Pasuruan.

“Penyemprotan secara menyeluruh sudah dilakukan pada lusa kemarin. Evaluasi kesehatan terus dipantau,” kata Raden Murahanto.

Selain melakukan penyemprotan, Tim Satgas juga melakukan rapid tes terhadap seluruh staf dan anggota DPRD Kota Pasuruan yang berjumlah 97 orang. Hasilnya, 5 orang yang reaktif.

“Semuanya di rapid tes dan hasilnya ada 5 orang yang reaktif. Ke lima orang itu terdiri dari dua anggota DPRD, dua keamanan di dewan serta seorang tenaga ahli fraksi,” urai Raden Murahanto.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pasuruan, Kokoh Ari Hidayat menjelaskan ke lima orang yang reaktif itu kemudian diisolasi di shelter-shelter isolasi yang disediakan Pemkot seperti di Gedung Gradika dan di tiap-tiap kecamatan.

“Selain melakukan observasi kepada 5 orang yang reaktif, kami juga melakukan tracing kepada keluarga dan kontak erat mereka,” kata Kokoh Ari Hidayat.

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pasuruan pada Selasa (11/8), total kumulatif ada 263 warga konfirmasi covid-19. Adapun rinciannya adalah 48 konfirmasi dirawat, 36 konfirmasi meninggal dan 179 konfirmasi sembuh. [hil]

Tags: