DPRD Kota Probolinggo Datangi Kementrian Perhubungan

Terminal Bayuangga kota probolinggo.

(Terminal Bayuangga Karut Marut)
Kota Probolinggo, Bhirawa
Kondisi terminal Bayuangga yang terus menurun kualitas layanannya disorot Komisi I DPRD Kota Probolinggo.  Penurunan kualitas itu menurut DPRD, bisa dilihat dari standar keamanan yang masih kurang, kebersihan, sampai pengemudi bus yang tidak disiplin dalam mencari penumpang.
Melihat kondisi ini, Komisi I DPRD Kota Probolinggo telah mendatangi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mempertanyakan pengelolaan terminal Bayuangga. Seperti diketahui, pengelolaan terminal kini sudah beralih dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat.
“Kami datang ke Jakarta untuk menagih Kementerian Perhubungan terkait pengelolaan dan fasilitas terminal yang semakin menurun dan karut marut,” ujar Abdul Azis, ketua Komisi I DPRD Kota Probolinggo, Senin (9/10). Dalam kunjungan kerja tersebut, Komisi I mengajak serta Badan Pendapatan, pengelolaan Keuangan dan Aset (BPPKA) dan Bappeda Litbang.
Dari pertemuan dengan Dirjen Angkutan Darat Kemenhub, didapat informasi jika terminal Bayuangga akan direnovasi tahun depan. Anggarannya diambilkan melalui APBN. “Besaran anggarannya masih belum tahu. Karena masih menyesuaikan dengan Detail Engineering Design (DED). Penyusunan DED pada tahun ini,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Azis mengaku kaget karena mendapat informasi jika kinerja kepala terminal lamban. “Selama proses pengalihan aset ke pusat, kepala terminal Bayuangga tidak pernah mengajukan perbaikan fasilitas. Padahal, daerah lain sampai 4 kali dilayani perbaikan dan pembenahan oleh pemerintah pusat,” ungkap politisi PKB ini.
Sementara itu, Koordinator Terminal Tipe A Terminal Bayuangga Budi Harjo, membantah jika dinilai lamban dalam memimpin terminal. “Kami sudah lama mengajukan permintaan perbaikan terminal. Namun, tidak bisa langsung dapat, karena harus dilakukan bergantian juga. Salah satu perbaikan yang sudah dilakukan adalah, jalan masuk terminal,” ujarnya.
Mengenai rencana renovasi terminal, Budi membenarkan hal tersebut. Namun, sampai saat ini, ia belum mendapat gambaran terkait perbaikan seperti apa yang akan dilakukan. “Mungkin perbaikan dilakukan seperti terminal di Malang,” katanya.
Budi Harjo membantah mengenai kondisi terminal yang tidak seperti saat dikelola pemkot. “Mungkin pernyataan itu muncul karena tidak terima terminal Bayuangga beralih ke Kementrian Perhubungan. Tapi sepengetahuan saya kondisi kebersihan tetap bagus,” paparnya.
Setelah pengelolaannya ambil alih pemerintah pusat, Terminal Bayuangga, Kota Probolinggo akan direnovasi tahun depan. Tata kelola terminal ini juga akan diubah. Pengantar calon penumpang yang selama ini leluasa masuk terminal, akan dibatasi layaknya bandara atau stasiun. Ponten juga akan dibenahi, hingga pengantar atau calon penumpang disabel juga terlayani. Juga akan ada ruang menyusui untuk ibu menyusui.
Menurut Abdul Aziz, kunjungan ini untuk menagih janji peningkatan pengelolaan fasilitas terminal tipe A Bayuangga, setelah status pengelolaannya diambil alih oleh pusat.
“Hasil pembicaraan dengan Kasi Terminal Penumpang, bahwa terminal Bayuangga disetujui akan direnovasi melalui APBN tahun anggaran 2018, perbaikan terminal dilakukan karena mengelolaan dan fasilitas terminal tersebut semakin menurun dan carut marut. “Bus masuk terminal semakin tidak tertib, keamanan terminal meresahkan, dan juga kebersihan terminal menurun,” tandasnya..
Dengan laporan minus itu, jelas dewan kecewa. Sebab, semangat dorongan DPRD tidak diimbangi dengan etos kerja eksekutif. “Kami akan mengajukan secara tertulis untuk evaluasi renegenerasi kepala terminal kepada kemenhub melalui Dirjen yang membidangi,” tambahnyanya.(Wap)
Foto: DPRD kota Probolinggo nilai terminal bayuangga Karut marut.(Wap)

Tags: