DPRD Resah, Kadinkes Jamin Aman

Kuswantoro Widodo

Kuswantoro Widodo

(Sikapi Isu Vaksin Palsu di Kabupaten Malang)
Kab Malang, Bhirawa
Kasus vaksin palsu tidak hanya membuat resah masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) saja. Namun, sejumlah masyarakat daerah di Indonesia termasuk di Kabupaten Malang juga merasakan kekhawatiran adanya vaksin palsu yang diberikan pada anak-anak dan bayi dibawa umur lima tahun (balita).
Menyikap hal itu, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Malang dalam waktu dekat ini akan mengundang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) guna mendapatkan keterangan terkait adanya vaksin palsu itu.
“Kami bersama anggota Komisi B lainnya, sudah melakukan blusukan ke beberapa rumah sakit yang tersebar di Kabupaten Malang. Itu kami lakukan untuk menggali masukan dari warga terkait vaksin palsu. Dari blusukan itu, ada sebagian warga warga yang mempertanyakan keaslian vaksin yang biasanya disuntikkan ke anak-anak,” papar Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Malang Kuswantoro Widodo, Minggu (24/7), kepada wartawan.
Langkah blusukan ke beberapa rumah sakit, kata Widodo untuk mencegah meluasnya keresahan warga terkait keaslian vaksin yang di suntikan pada anak-anak. Komisi B berinisiatif akan mengundang Kadinkes karena merasa khawatir jika ditemukan vaksin palsu.
“Mengingat peredaran vaksin palsu sudah berlangsung cukup lama yaitu sejak tahun 2003 lalu. Dengan mengundang Kadinkes, kita harapkan dapat memperoleh kejelasan akan peredaran vaksin di berbagai tempat, seperti di  rumah sakit baik itu milik pemerintah, rumah sakit swasta  maupun klinik dan apotek yang tersebar di wilayah Kabupaten Malang,” ujar Widodo. Politisi Partai Golkar ini menambahkan, dengan melakukan hearing dengan Kadinkes, selanjutnya akan memberikan hasil yang jelas. Karena keterangan yang disampaikannya nanti, agar bisa memberikan ketenangan kepada masyarakat.
Secara terpisah, Kadinkes Kabupaten Malang dr Abdurrahman menyatakan, dirinya menjamin jika vaksin imunisasi yang disuntikan pada anak-anak dan balita menggunakan vaksin asli, sehingga Kabupaten Malang bebas dari vaksi palsu. “Tidak ada vaksin palsu yang lolos masuk di Kabupaten Malang,” tegasnya.
Menurut dia, kepastian di Kabupaten Malang terbebas adanya vaksin palsu, hal ini berdasarkan proses baku penerimaan vaksin yang masuk. Karena sebelum vaksin tiba di daerah, telah melalui pemeriksaan secara ketat di Dinkes Provinsi. Sehingga dengan pengetatan tersebut, dirinya sangat meyakini tidak ada vaksin palsu. Dan termasuk saat pelaksanaan imunisasi terhadap balita. [cyn]

Rate this article!
Tags: