DPRD Sumenep Nilai Pemkab Setengah Hati Operasikan RS Kepulauan

Wakil Karya Komisi IV DPRD Sumenep, Abu Hasan

DPRD Sumenep, Bhirawa
Rumah Sakit Abuya di Arjasa Pulau Kangean Kabupaten Sumenep sudah diresmikan diakhir masa jabatan Bupati Busyro Karim 2020 lalu.

Namun, pelayanan di rumah Sakit tersebut tidak berjalan maksimal, sebab selain fasilitas dan sarana tidak lengkap, tenaga medis juga terbatas.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sumenep, Abu Hasan menyatakan, operasional Rumah Sakit Kepulauan sangat dipaksakan.

Akibatnya, pelayanan publik yang dijanjikan pemerintah hanya sebatas janji. Warga di daerah tersebut mempertanyakan keseriusan Pemkab dalam meningkatkan pelayanan kesehatan melalui Rumah Sakit Kepulauan itu.

“Ketika diresmikan dan dioperasionalkan, Rumah Sakit yang terletak di Desa Pabian Arjasa itu mestinya pelayanannya sudah sesui standart Rumah Sakit. Tapi, realitasnya, malah jauh dari standart bahkan lebih bagus di Puskesmas karena sarana dan fasilitasnya belum lengkap,” kata Abu Hasan, Rabu (24/3).

Politisi PKB asal Kepulauan Kangean ini menyatakan, selain fasilitas yang tidak memadai, juga tidak ada dokter spesialis yang bertugas, seperti dokter spesialis anak dan kandungan.

“Rumah Sakit Abuya sebenarnya masih belum siap untuk dioperasionalkan, namun dipaksakan ditengah fasilitas dan sarananya termasuk SDM-nya yang masih terbatas,” ucapnya.

Dengan demikian, lanjutnya, Komisi yang membidangi pendidikan dan kesehatan itu akan memanggil Dinas Kesehatan guna meminta penjelasan soal kelanjutan program dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Abuya supaya operasionalnya sesuai standart.

“Dalam waktu dekat kami akan memanggil Dinas Kesehatan guna mempertanyakan follow up program peningkatan kesehatan bagi warga kepulauan ini,” tegasnya.

Ia menambahkan, banyak masyarakat kepulauan yang mempertanyakan Rumah Sakit tersebut. Sebab, sejak diresmikan tidak ada aktifitas pelayanan yang maksimal. Meski ada pelayanan, diduga hanya sebatas mengisi waktu agar tidak dikatakan tidak beroperasi.

“Tolong lah, kami warga kepulauan juga diperhatikan dalam pelayanan kesehatan. Jangan jadikan kami sebagai masyarakat uji coba program,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, Agus Mulyono membantah tudingan tidak adanya aktifitas pelayanan dan kurangnya fasilitas di Rumah Sakit tersebut. Bahkan, ia menyebutkan di RS Abuya itu sudah ada tempat rawat inap, KIA dan IGD. “Semuanya sudah lengkap. Fasilitas sudah ada termasuk ruang rawat inap, KIA dan IGD,” jawab Agus.

Namun demikian, Agus mengakui di RS Abuya itu belum ada dokter spesialis sebagaimana standarisasi rumah Sakit, seperti dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam, kandungan dan dokter bedah.

“Yang ada memang hanya dokter umum. Untuk empat dokter spesialis memang belum ada. Tapi kami sudah meminta ke pusat melalui Provinsi Jawa Timur agar ada dokter spesialis yang ditempatkan di RS Abuya. Semoga cepat terpenuhi,” tukasnya. [sul]

Tags: