DPRD Surabaya Pecat Tenaga Outsourching

pekerja outsorchingDPRD Surabaya,Bhirawa
Puluhan pekerja outsorching di Sekretariat DPRD Surabaya sejak akhir Desember 2014 diputus kontrak kerjanya. Mereka yang sudah bekerja antara 5 hingga 10 tahun hanya dibekali selembar SK pemberhentian sejak Selasa (6/1) lalu.
Mereka diberhentikan diantaranya 9 orang petugas clening service, 6 orang petugas pengamanan dalam (Pamdal), dua orang sopir dan beberapa pegawai outsorching lainya.
Para pekerja menduga, ada skrenario mengganti mereka dengan orang-orang titipan. Sebab, ujar beberapa pegawai outsorching kepada wartawan, alasan yang dipakai untuk memberhentikan mereka dari pekerjaan tidak masuk akal.
”Alasanya tidak lolos tes, lha kalau selama ini sudah bekerja puluhan tahun terus tiba-tiba ada tes lagi, itu kan aneh,” ujar salah satu pegawai Clenaning Service yang terpaksa harus kehilangan pekerjaan, Rabu(7/1).
Dia mengatakan, beberapa dari mereka baru saja memulai hidup berkeluarga, dengan anak-anak yang masih kecil dan tanggungan hidup yang tidak ringan. ”Sekarang kalau diberhentikan dari pekerjaan, terus yok opo nasibe, kalau mau fair-fairan seleksi ndak papa, ini ada yang janggal,” ujarnya.
Beberapa pegawai outsorching lain yang juga menjadi korban titipan sebelumnya mendengar kabar bahwa malam sebelum digelar tes, ada konsolidasi para calon pengganti pegawai outsorching di salah satu rumah pejabat. Para calon pengganti tersebut, dibekali dengan soal-soal tes seleksi yang akan dipakai pada pagi harinya.
Selain itu, mereka juga didampingi dengan petuga psikologi yang sama untuk tes psikologi. ”Kami jadi korban janji anggota dewan kepada konstituen, semoga hidup mereka dijauhi dari bencana,” ujar pegawai outsorching lainya tak kuasa menahan tangis.
Di sisi lain, pihak Sekretariat DPRD Surabaya tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan para pekerja outsorching. Sekwan mengaku tidak tahu menahu perihal rencana penggantian para pekerja outsorching. Sebab, awalnya informasi yang beredar tes dilakukan hanya untuk melakukan evaluasi kelayakan para pekerja. Sehingga, nantinya akan ketemua hal-hal apa yang perlu ditingkatkan.
Anggota Komisi D, baktiono dikonfirmasi mengakui ada mekanisme baru untuk rekruitmen pekerja ousourching di lingkungan DPRD Surabaya. Menurutnya sejak desember lalu ada pendaftaran terbuka untuk mengisi pekerja outsourching dan penetapannya melalui psikotes yang diadakan.
“Memang sempat ada berita simpang siur bahwa yang diloloskan sebanyak 100 orang, padahal yang benar cuma 75 orang,” terang Baktiono.
Pada kesempatan kemarin baktiono menolak anggapan rekruitmen tenaga outsourching berjalan tidak fair. Menurutnya psikotes diadakan oleh lembaga kredibel dan diumumkan secara terbuka.
“Jadi tidak ada titipan. Buktinya gampang salah satu orang terdekat saya yang jadi outsourching di sini juga gagal masuk. Ia ada di urutan 76, sementara yang masuk sampai urutan 75,” tegasnya. [gat]

Tags: