DPRD Tetapkan Paslon MaDa Pilwakot Madiun Melalui Rapat Paripurna

Tampak Wakil Wali Kota Madiun, Drs Armaya (baju batik) memberikan ucapan kepada Wakil Wali Kota Madiun terpilih, Inda Raya dan Ketua DPRD Kota Madiun, Drs Istono MPd mengucapkan selamat kepada Wali Kota Madiun terpilih, Maidi. [sudarno/bhirawa]

(Ketua Dan Wali Kota Madiun Sebut Maidi Mantan Birokrat, Proses Transisi Tak Ada Masalah) 

Madiun, Bhirawa
RAPAT Paripurna Penyampaian Pengumuman Penetapan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun 2019-2024 (MaDa) yakni, Drs H Maidi SH MM MPd – Inda Raya Ayu Miko Saputri SE MIB, dipimpin langsung Ketua DPRD Kota Madiun, Drs Istono MPd di gedung DPRD setempat, Selasa (21/8) lalu.
Kesempatan itu, Ketua DPRD Kota Madiun, Drs Istono MPd membacakan pengumuman Nomor 170/2248/401.040/2018 yang intinya, mengumumkan, pasangan Maidi-Inda Raya Ayu Miko Saputri (MaDa) ditetapkan sebagai calon yang menggantikan kepemimpinan Bambang Irianto -Sugeng Rismiyanto (BaRis Jilit II dengan SK KPU Nomor 49/PL.03. Kpt/3577/KPU-Kot/VIII/2018 tentang Penetapan Calon Terpilih Pilwakot Madiun.
Menurut Ketua DPRD Kota Madiun, Istono, perihal diatas baru ditetapkan, karena Kota Madiun sempat ada gugatan sampai ke Makamah Konstitusi (MK). Karena itu, DPRD Kota Madiun baru bisa mengumumkannya. Memang berbeda dengan daerah lain yang tidak ada gugatan, otomatis sudah lebih duluan mengumumkannya lewat paripurna juga.
Kesempatan itu, diumumkan pula, akhir masa jabataan BaRis Jilit II yang sekarang ini dijabat Wali Kota Madiun, H Sugeng Rismiyanto SHM Hum – Drs Armaya berakhir pada 29 April 2019 mendatang. Sedang pasangan MaDa baru bisa ditetapkan atau dilantik pada 6 Juni 2019 mendatang. ”Karena itu, dalam transisi ini diharapkan adanya sinkronisasi antara dua belah pihak. Sehingga terdapat adanya pemerintahan tetap terus berjalan lancar,” kata Istono berharap.
Usai rapat paripurna DPRD Kota Maadiun, Wali Kota Madiun, H Sugeng Rismiyanto SH MHum kepada wartawan menyatakan, dalam penetapan pasangan MaDa sebagaimana disaksikan bersama tadi, terdapat masa transisi kepemimpinan di Pemkot Madiun yang diprediksi berjalan tanpa banyak gangguan. Pasalnya, calon Wali Kota terpilih periode 2019-2024 sudah cukup familier dengan birokrasi. Calon Wali Kota terpilih, Maidi merupakan mantan Sekda Kota Madiun. Sedang, wakilnya Inda Raya berlatar belakang politisi.
”Untuk masa transisi kepemimpinan pemerintah daerah sebenarnya tidak ada aturan yang mengatur secara rinci. Tetapi, perlu dipahami, Wali Kota terpilih saat ini merupakan mantan sekda. Saya kira tidak akan ada banyak masalah pada masa transisi mendatang,” tegas Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto meyakinkan.
Menurut, Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto, Wali Kota terpilih masih menjabat sekda aktif sebelum turut Pilkada. Artinya, pengalaman sebagai birokrat masih segar bugar. Demikian halnya, Maidi juga terlibat dalam penyusunan rencana pembangunan tahun anggaran 2018 ini. Sebab, proses musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) dimulai sejak akhir tahun anggaran sebelumnya. Sedang, Maidi baru mengundurkan diri Februari. ”Pak Maidi terlibat dalam Musrenbang 2018 kendati tidak sampai final. Artinya apa, Pak Maidi cukup paham proses pemerintahan yang sekarang ini berjalan,” paparnya.
Dengan pengalaman Maidi menjabat Sekda cukup lama, lanjut Wali Kota, pihaknya optimis MaDa bakal mengedepankan kesejahteraan masyarakat pada program kerjanya nanti. Itu juga menjadi prioritas BaRis. Sehinga Wali Kota berharap program yang mengarah kepada kesejahteraan masyarakat ini terus ditingkatkan di masa MaDa mendatang. ”Siapapun pemimpinnya, orientasinya tentu pada kesejahteraan masyarakat. Kami berharap apa yang sudah baik saat ini terus ditingkatkan,” ungkap Wali Kota berharap.
Sementara, Wali Kota terpilih Drs H Maidi SH MM MPd kepada wartawan menyatakan bakal terus meningkatkan program pemerintah sekarang yang satu visi-misi dengan MaDa -sebutan Maidi-Inda-. Pihaknya mengaku bakal segera tancap gas setelah pelantikan mendatang. Namun, program-program MaDa diprediksi baru dapat berjalan di 2020 mendatang. Itu, paling cepat di APBD Perubahan 2019 nanti. Sebab, pelantikan dijadwalkan Juni 2019. ”Kami akan segera tancap gas. Walaupun kemungkinan baru dapat masuk di APBD P 2019, program mulai kami susun dari sekarang,” paparnya.
Menurut Maidi, mulai bekerja dari sekarang kendati tidak secara resmi. Salah satunya, mensimulasikan beberapa program miliknya dengan kondisi sekarang. Mulai pendidikan, kesehatan dan lainnya. Ini penting agar mengetahui bagaimana dan apa yang harus dilakukan. Pihaknya juga mengaku mulai menghimpun data di lapangan. Terutama apa yang paling dibutuhkan masyarakat.
”Terkait investor, kami sudah menjalin komunikasi dengan beberapa investor. Ada beberapa yang sudah menyatakan ketertarikan. Yakni, untuk penataan kawasan Jalan Pahlawan, bioskop Arjuna dan lain sebagainya. Prinsipnya, kami tidak ingin ada aset di Kota Madiun yang terlihat kumuh,” pungkas Maidi.
Sedang menurut calon Wakil Wali Kota Madiun, terpilih Inda Raya. Dirinya pejabat daerah perempuan pertama di Kota Madiun itu, mengaku akan mulai mempelajari program kerja dengan kondisi terkini. Namun, dengan tidak mengganggu proses pemerintahan yang saat ini sedang berjalan. ”Mari kita support dan kawal pemerintahan yang sekarang disisa masa baktinya. Kami akan menyiapkan semuanya mulai dari sekarang agar nanti saat resmi menjabat di 2019 sudah bisa langsung tancap gas,” tegas Inda Raya. [dar.adv]

Tags: