DPRD Tuban Menduga Kelangkaan Pupuk Akibat Ulah Mafia

Karikatur Ilustrasi

Tuban, Bhirawa
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban menilai kelangkaan pupuk bersubsidi yang berada di wilayah Kabupaten Tuban disaat musim tanam seperti ini karena adanya mafia pupuk. Hal ini membuat para petani resah karena kesulit mendapatkan pupuk bersubsidi untuk kebutuhan tanamannya. “Salah satu faktor terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi di Tuban, karena masih ada mafia pupuk,” kata HM. Miyadi,S.Ag., MM Ketua DPRD Tuban (17/10).
Ketua DPRD yang juga sekretaris DPC PKB Kabupaten Tuban ini meminta agar aparat keamanan harus bertindak tegas pada para mafia pupuk yang banyak merugikan petani di saat musim tanam seperti ini. “Persoalan kelangkaan pupuk di musim tanam seperti ini juga sudah menjadi perhatian serius kita, dan akan dicarikan solusi terbaik, supaya para petani tidak dirugikan,” tambah Miyadi.
Tidak hanya itu, Miayadi juga mengingatkan Pemkab Tuban agar di musim tanam seperti saat ini melakukan antisipasi kelangkaan pupuk bersubsidi. “Dinas terkait juga harus mengantisipasi kelangkaan pupuk dengan cara melakukan pengawasan dan pengelolaan alokasi pupuk bersubsidi dengan baik serta benar,” terang Miyadi.
Sementara itu, Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein, menjelaskan kelangkaan pupuk memang sangat wajar terjadi karena pupuk bersubsidi untuk wilayah Tuban sangat kurang. Sehingga setiap tahun Pemkab Tuban telah berupaya menambah stok pupuk, dan itu tergantung dari kebijakan Pemerintah Pusat dan Provinsi Jatim.
“Dampak kelangkaan pupuk memang langsung dirasakan para petani jika musim tanam seperti ini, tetapi kita sudah berupaya melakukan pengawasan pada distribusi pupuk supaya pupuk tidak di selewengkan,” ungkap Wakil Bupati Tuban.
Sebelumnya  Petani di Kabupaten Tuban mengaku kesulitan untuk memperoleh pupuk bersubsidi. Padahal, saat ini tengah memasuki musim tanam ditandai dengan hujan yang mulai turun. Akibatnya, tanam yang dilakukan oleh petani pun terancam gagal panen, karena sulitnya mencari pupuk yang disediakan pemerintah tersebut.
Salah seorang petani di Desa Kasiman, Kecamatan Kerek, Nur Khakim mengatakan, saat ini sulit untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Padahal, musim tanam baru saja dimulai. Ia pun kini mulai was-was atas ketidak tersediaannya pupuk bersubsidi di sejumlah agen kios. Sebab, kini telah dimulai musim tanam jagung. “Ini baru menanam jagung tapi sudah kesulitan mendapatkan pupuk, di kios kalau ditanya sudah tidak ada barang,” katanya.
Petani lain di Kecamatan Jenu, Sugeng, juga mengatakan hal sama. Bahwa saat ini pupuk bersubsidi sulit didapat. Dia pun harus bertahan seadanya dengan keberadaan pupuk yang sulit diperoleh tersebut. “Susah mendapatkan pupuk sekarang, saya juga tidak tahu kenapa ini, yang jelas kita butuh agar tanaman kami sehat hingga bisa dipanen,” kata Sugeng.
Untuk diketahui, jatah pupuk dari pemerintah yang didapat Pemkab Tuban di tahun ini lebih sedikit dibading tahun sebelumnya. Hal tersebut berdasarkan catatan dari Dinas Pertania dan Ketahan Pangan Tuban. Pada tahun 2017 ini, jatah pupuk bersubsidi hanya mencapai sekitar 110.546 ton yang di distribusikan di 20 Kecamatan yang ada di Tuban. Sedangkan tahun lalu lebih banyak hingga mencapai sekitar 120.504 ton. [hud]

Tags: