DPRD Tulungagung dan DPRD Wonosobo Lakukan Koordinasi Penangganan Covid-19

Pimpinan DPRD Tulungagung dan pimpinan DPRD Wonosobo saat berkoordinasi di Ruang Graha Wicaksana yang biasa digunakan sebagai ruang rapat paripurna, Kamis (25/6/2020).

Tulungagung, Bhirawa
DPRD Kabupaten Tulungagung dan pimpinan DPRD Kabupaten Wonosobo melakukan koordinasi terkait penanganan virus Covid-19, Kamis (25/6). Mereka saling berbagi pengalaman terkait penangangan penyakit yang masih belum ditemukan vaksinnya tersebut.

Pertemuan pimpinan dua lembaga wakil rakyat ini berlangsung di Ruang Graha Wicaksana Kantor DPRD Tulungagung.

“Pimpinan DPRD Kabupaten Wonosobo datang berkunjung untuk koordonasi antar pimpinan terkait Covid-19,” ujar Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Adib Makarim.

Saat pertemuan berlangsung, Adib yang didampingi pimpinan dan anggota Komisi D DPRD Tulungagung itu membeberkan tentang kondisi Tulungagung dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ia menyebut kasus positif Covid-19 di Kota Marmer masih tinggi. Sampai saat ini jumlah pasien positif di Tulungagung sudah mencapai 222 orang.

Namun demikian lanjut dia, DPRD Tulungagung terus melakukan berbagai upaya dalam penanganan kasus Covid-19. Termasuk dalam penganggaran dana refokusing dan pembagian BLT pada masyarakat terdampak.

“DPRD Tulungagung memberikan BLT pada masyarakat terdampak. Jumlahnya mencapai Rp 9 miliar. Akhir Juni ini akan cair. Setiap penerima BLT dari DPRD Tulungagung akan menerima Rp 200 ribu selama tiga bulan,” paparnya.

Selain itu, DPRD Tulungagung juga telah melakukan refokusing anggarannya untuk penanganan Covid-19. Jumlahnya relative besar yakni mencapai Rp 23 miliar.

Soal reses di saat pandemi Covid-19, politisi asal PKB ini menyebut sudah dilakukan DPRD Tulungagung pada antara bulan April dan Mei 2020 lalu.

“Pelaksanaannya berbeda dengan reses-reses sebelumnya. Reses saat pandemi Covid-19 mengikuti protokol kesehatan dengan menghadirkan warga dengan jumlah yang terbatas,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Wonosobo, Afif Nurhidayat, mengungkapkan saat ini di Kabupaten Wonosobo sudah dinyatakan sebagai daerah hijau. Karenanya, sejumlah obyek wisata termasuk wisata Dieng sudah dibuka kembali.

“Hotel juga sudah buka. Tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” katanya.

Namun demikian, Afif juga menyatakan meski sudah masuk sebagai daerah hijau, di Kabupaten Wonosobo masih diberlakukan jam malam. “Semua toko modern harus sudah tutup pukul 20.00 WIB. Ini untuk menghindari carrier dan semua warga diharuskan memakai masker termasuk di pelosok-pelosok. Sudah ada anggaran untuk pengadaan masker,” paparnya.

Afif pun menyebut di DPRD Wonosobo juga telah melakukan refokusing anggaran untuk penanganan Covid-19. “Hampir semua anggaran terpangkas. Anggaran pokir pun yang Rp 50 miliar pun terpangkas,” ucapnya. [wed]

Tags: