DPRD Tulungagung Imbau Dinkes Razia Mamin Kedaluwarsa

Ketua Komisi C DPRD Tulungagung, H Asrori SH

Tulungagung, Bhirawa
Ketua Komisi C DPRD Tulungagung, H Asrori SH, meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung untuk rutin melakukan pemantauan terhadap pedagang makanan dan minuman (mamin) di area sekolah. Pantauan tersebut diharapkan dapat menghindari siswa dari keracunan mamin seperti yang terjadi di RA Al Wathoniyah Desa Jabon Kecamatan Kalidawir.
“Harus ada pemantauan atau razia secara berkala bagi pedagang mamin di sekolah. Apalagi bagi para penjual mamin yang berada di luar halaman sekolah,” ujar Asrori pada Bhirawa, Kamis (24/10).
Menurut dia, tidak semua siswa membeli mamin di kantin sekolah saat waktu istirahat, di antara mereka juga ada yang lebih memilih membeli mamin pada pedagang yang berada di luar halaman sekolah. “Mamin yang dijual pedagang-pedagang ini yang harus menjadi pantauan utama dari Dinkes selain di kantin sekolah. Apa memang aman untuk dikonsumsi atau tidak,” paparnya.
Asrori menyayangkan kejadian keracunan yang menimpa delapan siswa RA Al Wathoniyah, Rabu (23/10) kemarin. Ia menyebut Dinkes Tulungagung kecolongan dengan peristiwa tersebut. “Untungnya siswa sudah dapat pulang setelah mendapat perawatan di Puskesmas,” tuturnya.
Asrori selanjutnya menyatakan Komisi C DPRD Tulungagung berharap pula pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung untuk melakukan pemantauan serupa. “Ini agar mamin yang beredar di seluruh Tulungagung terbebas dari racun yang membahayakan tubuh manusia,” tandasnya.
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Tulungagung, Drs Bambang Triono MM, ketika dikonfirmasi menyatakan sudah melakukan upaya pemantauan di Kecamatan Kalidawir. Utamanya di lokasi RA Al Wathoniyah. “Sudah kami perintahkan staf untuk memantau,” katanya.
Bambang Triono menyebut Dinkes Tulungagung sudah berencana pula untuk melakukan pemantauan atau razia mamin yang dijual pedagang di area sekolah di seluruh wilayah Kabupaten Tulungagung. “Waktunya di sekolah-sekolah lain pekan depan,” bebernya.
Delapan siswa RA Wathoniyah Desa Jabon Kecamatan Kalidawir keracunan setelah mereka membeli minuman botol semprotan yang dibeli dari pedagang keliling saat jam istirahat.Bahkan dua siswa di antaranya yakni Ahmad Nofal Kalis dan Akila Gibra Rizki sempat dilarikan ke Puskesmas Tunggangri karena mengalami sakit perut, mual, muntah dan lemas.
Dokter Puskesmas Tunggangri , dr Gendut Sutanto, memastikan kedua siswa yang sempat dirawat di Puskesmas tersebut mengalami keracunan makanan atau minuman. Ia menduga keracunan itu dipicu dari esens atau rasa di kandungan minuman.
Untuk proses pemeriksaan lebihlanjut petugas Puskesmas Tunggangri telah menyerahkan barang bukti minuman yang dikonsumsi siswa ke kepolisian guna dilakukan uji laboratorium. [wed]

Tags: