DPRD Tulungagung Lakukan Reses dengan Prokes Ketat

Yuwono Pramudianto.

Tulungagung, Bhirawa
Pimpinan dan anggota DPRD Tulungagung mulai melaksanakan reses untuk pertama kalinya di awal tahun 2021. Mereka melakukan penyerapan aspirasi masyarakat di tengah masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini selama seminggu.

Plt Sekretaris DPRD Tulungagung, Yuwono Pramudianto, Selasa (16/2), mengungkapkan kegiatan reses pimpinan dan anggota DPRD Tulungagung berlangsung mulai Senin (15/2) kemarin dan akan berakhir pada Sabtu (20/2) mendatang. “Karena masih dalam pandemi Covid-19 pelaksanaan reses tetap dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat,” ujarnya.

Yuwono selanjutnya menyatakan, seperti kegiatan reses sebelumnya, semua anggota dewan saat reses berlangsung melakukan penyerapan aspirasi masyarakat atau konstituen di daerah pemilihannya masing-masing. “Mereka (pimpinan dan anggota dewan) menampung aspirasi masyakarat dan nantinya akan dituangkan dalam pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Tulungagung sebagai acuan dalam Musrenbang,” paparnya.

Penuangan pokir DPRD Tulungagung sudah menggunakan teknologi e-pokir. Layanan tersebut terintegrasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tulungagung.

Sementara itu, anggota DPRD Tulungagung, Fendy Yuniar M dan Renno Mardi Putro ketika dikonfirmasi menyatakan sudah seharusnya semua anggota dewan yang melaksanakan reses menerapkan prokes dengan ketat. Apalagi saat reses sebelumnya juga melakukan hal yang sama.

Mereka menandaskan dalam reses pada masa sidang II tahun sidang II tahun 2021 yang masih dalam pandemi Covid-19 ini tetap dilakukan dengan penerapan prokes yang ketat. “Kami tetap pula bisa bertemu dengan konstituen, tetapi jumlahnya dibatasi paling banyak 20 orang sesuai prokes,” ujar Fendy Yuniar.

Sedang Renno Mardi Putro menyatakan alternatif lain selain dapat bertemu konstituen dengan jumlah terbatas saat reses, yakni dengan cara door to door. “Jadi selain bisa pertemuan dengan jumlah yang dibatasi paling banyak 20 orang juga bisa dengan door to door mengunjungi konstituen,” terangnya. [wed]

Tags: