DPRD Tulungagung Pangkas Anggaran Kunker Rp2 Miliar untuk Lawan Covid-19

Adib Makarim

Tulungagung, Bhirawa
DPRD Kabupaten Tulungagung melakukan pemangkasan anggarannya sebesar Rp 2 miliar untuk menanggulangi dampak penyebaran virus Covid -19 atau corona yang semakin masih. Apalagi saat ini menjelang bulan Ramadan.
Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Adib Makarim, Rabu (8/4), mengakui ada pemangkasan anggaran DPRD Tulungagung untuk melawan virus mematikan tersebut. “Kami berencana dengan pemotongan anggaran tersebut dapat memberikan bantuan sosial pada masyarakat,” ujarnya.
Saat ini, menurut dia, imbas dari penyebaran virus corona sudah berdampak langsung pada masyarakat. Harga kebutuhan pokok sudah mengalami fluktuasi. Terlebih menjelang bulan Ramadan.
“Harga barang kebutuhan sekarang fluktuatif dan tidak menentu. Ada yang harganya murah dan ada yang mahal,” paparnya.
Politisi asal PKB ini tidak merinci anggaran mana saja yang dipangkas untuk menanggulangi dampak penyebaran virus corona di Kabupaten Tulungagung itu. Ia meminta agar Bhirawa menanyakan langsung pada sekretaris DPRD Tulungagung.
Selanjutnya, Adib Makarim menyebut pemangkasan anggaran tersebut sudah diserahkan pada Pemkab Tulungagung untuk selanjutnya dianalisa tentang penjabaran anggarannya. “Nanti yang membelanjakan pemkab,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris DPRD Tulungagung, Budi Fatahillah Mansyur, ketika dikonfirmasi mengungkapkan ada beberapa item anggaran dewan yang dipangkas, selain anggaran kunjungan kerja (kunker). “Yang dipangkas adalah anggaran penjaringan aspirasi masyarakat, kemudian kunker dan pelayanan administrasi komisi dan alat kelengkapan DPRD,” bebernya.
Budi Fatahillah tidak merinci berapa besar anggaran yang dipangkas di tiga item mata anggaran itu. Ia hanya menyebut secara total mencapai Rp 2 miliar.
Sebelumnya, Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, mengungkapkan DPRD Tulungagung sudah memotong dana anggaran kunkernya untuk penanggulangan virus corona. Ia pun menyebut untuk melawan corona Pemlab Tulungagung sudah pula menyediakan dana Rp 50 miliar lebih. “Dana yang dari pemkab itu diambilkan di antaranya dari Silpa berjalan,” terangnya.
Ketika ditanya apakah gaji ASN lingkup Pemkab Tulungagung juga akan dipotong untuk penanganan Covid-19, Bupati Maryoto Birowo menandaskan hal itu tidak menjadi opsinya. “Nanti bisa ramai kalau itu dilakukan,” ucapnya. (wed).

Tags: