DPU Bina Marga Jatim Menduga Pemasangan Girder Tak Sesuai SOP

DPRD Jatim, Bhirawa
Pembangunan Proyek Strategis Nasional Tol Pasuruan-Probolinggo diduga menyalahi  aturan. Hasil investigasi Dinas PU Bina Marga Jawa Timur disebutkan bahwa pemasangan girder tiang pemancang tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Hasil temuan kami pemasangan girder tidak sesuai SOP sehingga miring dan terguling,” kata kepala Dinas PU Bina Marga Jatim Gatot Sulistiyo Hadi pada Rabu (7/11/2017).
Gatot menjabarkan Beberapa dugaan yang menyebabkan terjadinya keruntuhan girder adalah sering girder yang belum siap.
“Terguling pada girder ke 4 yakni center line girder ke 4 belum berada pada posisi center line rubber  karena Job safety analisis (jsa) terkait dengan pekerjaan erection girder belum dibuat oleh penyedia jasa,” tegasnya.
Gatot menduga, ketika dikerjakan, metode yang dilakukan belum detail.  Metode kerja yang diajukan belum detail sesuai dengan kondisi aktual lapangan,” tambahnya.
Gatot merekomendasikan agar pemasangan girder tol dikaji ulang. Pengamanan yang menyeluruh harus dilakukan untuk meminimalisir potensi kecelakaan terulang lagi.
“Harus dilakukan kajian teknis terhadap sistem pengamanan sementara untuk mencegah tergulingnya girder,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim Hamy Wahjunianto menjelaskan, pihaknya sudah mengirimkan surat ke kementrian PUPR meminta agar dilakukan kajian mengenai penyebab kecelakaan tersebut.
“Tapi sampai dua kali belum ada respon karena alasannya penyelidikannya masih di kepolisian,” tegas politisi asal PKS yang diklarifikasi lewat telepon genggamnya.
Dia berharap, kejadian itu diusut tuntas agar pihak yang bertanggungjawab bisa diberikan sanksi. Pasalnya, selain menimbulkan korban jiwa, kejadian itu juga menyebabkan kerugian materi. Ini karena masyarakat yang akan membayar jalur tersebut dibebani untuk membayar kerugian yang terjadi saat ini.
Untuk itulah, Kementrian PUPR harus mengusut tuntas pihak developer yaitu PT Waskita Karya sehingga sampai terjadi insiden dengan korban meninggal dan dua lainnya mengalami cedera.
”Saya yakin kalau pihak developer menggunakan SOP, maka tidak akan terjadi insiden tersebut. Untuk itu, perlu ditinjau kembali kerjasama tersebut sehingga pihak yang diserahi pembangunan bisa ceroboh,”tegas politisi asal PKS ini. [cty]

Tags: