DPUTR Kota Madiun Bangun Saluran Air Bak Tertutup-Terbuka

Tampak gapura Perumanas Manisrejo II Madiun dan jalan Sanggar Manis dan jalan Tanjung Raya rencananya akan disudet untuk pembangunan saluran air untuk mengatasi banjir air hujan dengan dibangun menggunakan boxculuert (bak tertutup) buatan pabrikan yang sudah teruji kekuatannya.diteruskan lurus melalui tengah Gang XII jalan Tanjung Raya seperti dalam gambar. [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Pemkot Madiun terus melakukan upaya mengatasi banjir. Tahun 2018 ini, Pemkot Madiun juga menganggarkan dana APBD II puluhan miliar rupiah juga untuk perbaikan dan pembuatan saluaran air di Perumnas Manisrejo II Kota Madiun.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Madiun, Ir. Suwarno, M.Si, untuk mengatasi banjir Pemkot Madiun memang mengobral dana APBD II karena memang ada dana untuk pembangunan untuk mengatasi banjir di wilayah Kota Madiun.
Namun semua itu melaluim proses, dari bawah. Misalnya melalui usulan Musrenbang kelurahan, kecamatan dan di tingkat Kota Madiun yang disebut musrenbang Kota Madiun yang perpaduan hasil musrenbang kelurahan dan kecamatan.
Hasil musrenbang Kota Madiun, lanjut Suwarno, menentukan daerah mana-mana yang menjadi skala prioritas pembangunannya didahulukan. Misalnya atasi banjir tengah Kota Madiun, akan dibangun saluran air menyudet jalan Pahlawan dibelokan ke jalan Tangkuban Prahu air biar masuk ke kali Madiun.
“Soal kenapa sudetan saluran air di jalan Pahlawan dibelokan. Karena, jika sudetan saluran air yang menerjang jalan Pahwan diteruskan, dibagian barat jalan Pahlawan itu ada bangunan rumah yang sudah menjadi hak milik seseorang. Daripada ribut-ribut, lebih baik bangunan saluran air hujan itu dibelokan melalui jalan Tangkuban Prahu terus air masuk ke kali Madiun,” papar Dodo Wikanuyoso kepada Bhirawa memberikan alasan.
Dijelaskannya, sudetan saluran ait yang menerjang membongkar jalan Pahlawan dan jalan Setyobudi Kota Madiun itu menggunakan boxculuert (bak tertutup) buatan pabrikan yang sudah teruji kekuatannya.
Sedang yang bangunan saluran air yang menggunakan udith (bak terbuka leter U) juga sudah teruji. Karena memang lebih kuat dan praktis menggunakan udith dari pada menggunakan bangunan batu bata.
“Yang jelas menggunakan batu bata ribet juga kekuatan bangunannya lebih kuat menggunakan udith atau bak terbuka yang sudah teruji tersebut. Dan ini sudah terbukti dari segi pengerjaan pakai bak terbuka lebih cepat dan praktik efisien juga,”terang Suwarno.
Tentang menanggulangi banjit air hujan di lingkungan di Kota Madiun ditangani oleh Kabid Cipta Karya DPUTR Kota Madiun, Budi Agung Wicaksono mengatakan, bbahwa penanganani banir air hujan di lingkungan di Kota Madiun juga oleh Pemkot Madiun disediakan dana cukup besar hingga miliaran rupiah. Namun tetap sesuai hasil musrenbang dari kelurahan, kecamatan dan Kota Madiun. Yang pengerjaannya skala prioritas tidak asal-asalan.
“Ya, artinya, pengerjaannya disesuaikan dengan hasil dari musrenbang dan dengan dana yang tersedia yang hingga miliaran rupiah tersebut,”ungkap Budi Agung menjelaskan.
Pada tahun 2018 ini, yang menjadi prioritas pembangunannya saluran air atasi banjir saat hujan, yakni, Perum Bumi Mas dengan dana sekitar vRp 2 miliar. Bangunan saluran airnya mengarah kearah barat.
Di perbatasan kelurahan Kanigoro anggarannya juga Rp 2 miliar. Jalan Tanjung Manis juga dananya Rp 2 miliar. Jalan Janursari dan di Perumnas Manisrejo II juga masuk anggaran pembangunan dan perbaikan pada tahun 2018 ini.
Menurut Kepala DPUTR Kota Madiun Ir. Suwarno, M.Si, khusus mengatasi banjir saat musim hujan utamanya di Perumnas Manisrejo II Kota Madiun yakni di jalan Sanggar Manis dan jalan Dorodasih Manis, jalan Graha Manis dan jalan Tumpak Manis sekitarnya diharapkan bisa dikerjakan tahun 2018 ini, juga.
“Sekarang ini sudah persiapan untuk tenter dan Maret dipastikan sudah lelang tender. Ya, mungkin bulan Mei 2018 jalan Sanggar Manis bbakal disudet nerjang jalan Tanjung Raya masuk ke Gangg XII jalan Tanjung Raya depan gapura pintu masuk ke Perumnas Manisrejo II Madiun bisa mulai pengerjaannya. Asalkan jalannya lelang tender berjalan lancar,”pungkas Surawno mengakhiri pembicaraan dengan Bhirawa. [dar]

Tags: