dr Djoko Setijono Keluhkan Puskesmas Jabon Kabupaten Sidoarjo

Djoko Setijono

Sidoarjo, Bhirawa
Pantas saja rehab bangunan Puskesmas Jabon babak belur karena pekerjaan rehab itu disubkan hingga tangan ketiga. Pihak Puskesmas belum pindah ke bangunan rehab itu kendati sudah diserahkan ke Dinas Kesehatan.
Rehab Puskesmas dimenangkan CV Riski Abadi dengan anggaran PAK tahun 2017 nilai Rp701 juta. Ada beberapa bagian yang dikeluhkan Kepala Puskesmas Jabon, dr Djoko Setijono, seperti plavon, closet duduk, westafel dan kusen jendela dan pintu yang tidak diberi karet silk. Dari beberapa keluhan itu hanya plavon yang dijalankan, closet duduk di empat kamar toilet tidak dipasang sesuai keinginan. Posisi closet sangat rendah seperti closet jongkok. ”Sudah saya ingatkan saat rapat, agar closetnya ditinggikan. Tetapi tidak digubris,” ujarnya.
Konsultan Pengawas, Pejabat Pembuat Komitmen dan Puskemas sudah kerap melakukan rapat untuk membicarakan progres pekerjaan. Tetapi kontraktornya tidak pernah hadir. Pekerjaan yang seharusnya selesai Bulan Desember 2017 lalu ternyata molor. Kontraktornya minta diberi tambahan waktu 50 hari. Tetapi sampai Februari sesuai tenggat tambahan waktu juga belum selesai. Dan sampai saat ini juga belum selesai. Karena itu pihaknya tidak mau menempati Puskesmas itu.
Masih banyak kekurangan pekerjaan yang menjadi tanggungjawab kontraktor. Kusen pintu dan jendela yang tak diberi silk karet itu bisa merembus masuk air hujan ke dalam ruangan. Lantai keramik juga ada dua motif yakni putih dan abu-abu. Sepertinya keramik dengan dua motif itu dioplos. Tetapi tetap kelihatan perbedaan warna keramik.
Sementara sumber di Dinkes, menyayangkan, pemenang lelang proyek tidak mengerjakan sendiri. Pemenang melemparkan ke rekanan lain. Dan rekanan kedua ini melemparkan ke rekanan ketiga dari Pasuruan. ”Pantas saja hasilnya kasar, karena kontraktornya berganti sampai tiga kali,” ujarnya.
Anggota Fraksi Gerindra, Bambang Subiyanto, meminta dinas untuk memberi peringatan keras kepada kontraktor yang tidak profesional. Bila faktanya begitu, berarti pemenang lelang proyek bukan ikut lelang untuk dikerjakan. Tetapi untuk di jual lagi ke pihak kedua dan ketiga. [hds]

Tags: