Dr Rasiyo Dekati Warga, Risma Pilih Bersih-bersih

2-rasiyoSurabaya, Bhirawa
Calon Wali Kota Surabaya nomor urut satu Dr Rasiyo semakin gencar menggaet simpati masyarakat kota Surabaya. Hal berbeda dilakukan, Cawali Kota Surabaya nomor urut satu Tri Rismaharini. Dirinya lebih memilih bersih-besih rumahnya yang selama ini disibukkan dengan jabatannya sebagai Wali Kota kemarin.
Surabaya, Bhirawa
Rasiyo kemarin menyempatkan berkunjung ke Sanggar Alang-alang Surabaya yang dibina oleh Didit Heri Purnomo atau yang lebih dikenal Didit Hape, Rabu (30/9) . Kehadiran Dr Rasiyo di Sanggar Alang-alang yang terletak tepat di belakang Terminal Joyoboyo ini disambut puluhan anak Negeri binaan Didit Hape. Tepat pukul 15.30 WIB kemarin, puluhan anak Negeri berebut gendongan Mantan Kepala Dinas Pendidikan Jatim ini.
“Siapa namanya? orang tuanya dimana nak?,” Tanya Dr Rasiyo pada salah satu Anak Negeri Sanggar Alang-Alang ini yang mengenakan seragam Bian (Bimbingan Ibu dan Anak Negeri) ini.
Pertanyaan tersebut sontak dijawab Didit Hape, Bapak dari anak asuhnya yang sekarang mencapai 180 anak yang telah dibinanya, “Ini ibunya bekerja di luar negeri. Ibunya jadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) di Hongkong,” jawabnya.
Dr Rasiyo mengaku, tempat seperti alang-alang yang menampung anak-anak negeri dari keluarga tidak mampu, broken dan yatim ini perlu mendapat perhatian pemerintah. Menurutnya, anak-anak seperti ini tidak perlu dikasihani.
“Tapi diberi hak dan kesempatan yang sama seperti anak anak yang normal dalam pendidikan dan perkembangannya,” katanya.
Mantan Sekdaprov Jatim ini telah mengetahui Sanggar Alang-alang sejak dirinya menjadi Kepala Dinas Pendidikan dulu. Setelah sempat berbincang dengan Didit Hape, Rasiyo memasuki ruangan yang penuh piala dan piagam penghargaan di sudut ruangan tempat belajar.
“Alang-alang ini luar biasa. Di sini, anak-anak diberikan kegiatan keterampilan, ada koperasi, ada kegiatan komputer dan musik. Saya melihat dengan tempat seperti ini, mestinya diberikan tempat oleh pemerintah,” katanya.
Dirinya berjanji kepada masyarakat bila terpilih menjadi Wali Kota, dia akan akomodir pendidikan non formal bagi anak-anak negeri yang kurang mampu. Sebab, sebenarnya pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah ini, terintegrasi dari pendidikan nasional.
“Kalau jadi Wali kota akan saya data betul anak-anak seperti ini. Karena kesempatan mendapatkan pendidikan itu adalah hak semua warga Negara. Sesuai Undang-undang Dasar 1945 pasal 34, semua harus ditanggung negara,” urainya.
Sementara itu, Didit berharap kepada Calon Wali Kota Surabaya nomor urut satu ini bisa terpilih di Pilwali Surabaya. Dia juga berharap, jika Rasiyo terpilih agar memperhatikan pendidikan anak-anak yang kurang mampu, bahkan tidak memiliki keluarga.
“Saya juga titip agar Taman Hiburan Rakyat (THR) dihidupkan kembali. Pak Rasiyo ini teman saya, maka sebagai teman saya harus Soyo (Membantu, red),” kata Didit Hape.
Didit menginginkan THR ini dibenahi dengan baik karena tempat bersejarah yang bernuansa kesenian ini perlu dibenahi. “Karena disini (Sanggar Alang-alang) lewat pendidikan seni budaya saya mendekati anak-anak miskin dan terlantar ini kita bina. Mulai dari etika, estetika, kejujuran serta agama,” harapnya.
Sementara itu, paslon nomor urut dua yang diusung PDIP, Tri Rismaharini ternyata menyimpan jurus sendiri untuk berkampanye. inkumben ini akan bertemu dan bertatap muka dengan warga Surabaya dengan konsep ‘Bu Risma Mendengar’. Dimana dalam pertemuan atau menghadiri undangan warga, Risma akan lebih bersikap pasif.
“Jadi kalau nanti aku menghadiri undangan atau ketemu warga, sikapku akan lebih banyak mendengarkan keluhan warga. Lalu kemudian berusaha mencarikan solusi seperti apa,” tutur Risma kepada wartawan saat ditemui usai bersih-bersih rumahnya di kawasan Wiyung, kemarin.
Diakui Risma, dirinya saat ini memang belum berkampanye. Karena dirinya memang minta ijin sekitar empat hari pasca lepas jabatan untuk bersih-bersih rumah. Sehingga dirinya tidak kampanye dulu. “Nanti ada waktunya aku kampanye, kalau saat ini aku masih ijin untuk beres-beres rumah dulu. Wis suwe ora resik-resik omah saat jadi walikota,” katanya sambil tertawa.
Lebih lanjut ibu dua anak ini mengakui bahwa dirinya sudah banyak menerima undangan dan permintaan bertemu dari warga. Berbagai kalangan dan komunitas telah melayangkan surat dan undangan kepada dirinya.
“Undangane sak tumpuk, segini (sambil tangannya mengambarkan seberapa tingginya undangan yang diperolehnya,red). Jadwal undangan dari warga sudah full sampai nanti tanggal 30 Oktober,” jelas Risma. (geh)

Tags: