Drama Piala Dunia

Laga final Piala Dunia, yang mempertemukan Argentina vs Perancis, berlangsung dramatik. Bagai menyayat emosi penonton seluruh dunia. Benar-benar menjadi penghiburan profesional oleh jajaran maestro pesepakbola profesional. Menjadi tontonan terbaik dunia sepanjang tahun 2022. Diperkirakan sebanyak 1,5 milyar penonton turut menyaksikan Piala Dunia Qatar, terutama melalui layar kaca di rumah. Seperti dilakukan Presiden Argentina Alberto Fernandes, memilih menonton di rumah dinas.

Tetapi banyak pula yang menonton langsung di lapangan, seperti Presiden Perancis, Emmanuel Macron. Penonton di lapangan Qatar, mencatat pecah rekor kejuaraan sepakbola sepanjang masa. Selama fase grup, jumlah penonton di lapangan sudah sebanyak 2,45 juta orang (berdasar jumlah tiket terjual). Ternyata, jumlah penonton melalui teve di rumah, juga memecahkan rekor di seluruh negara-negara di 5 benua (Amerika, Eropa, Asia, Afrika, dan Australia). Karena seluruh Kawasan memiliki “wakil” pada Piala Dunia ke-22.

Euporia gibol (penggila bola) masih berlangsung hingga Senin pagi, di seantero Argentina. Menjadi penglipur dahaga selama 36 tahun, menanti menjadi juara (ketiga kali). Piala Dunia 1986, mempertandingkan Argentina vs Jerman Barat (berakhir 3-2). Namun semusim berikutnya (1990), Jerman Barat melunasi “dendam” dengan skor 1-0. Argentina sudah 3 kali menjadi runner-up. Sedangkan Perancis, dua kali menjadi juara, dan sekali menjadi runner-up (saat ini). Semusim lalu (2018) Kylian Mbappe, membawa Perancis juara. Sekaligus sebagai pencetak gol termuda, usia 18 tahun.

Di Qatar, awalnya, tak cukup seorang Kylian Mbappe untuk menerobos barisan pertahanan Argentina yang kokoh. Gol dicetak Messi melalui tendangan penalti (menit ke-23). Serta terobosan Di Maria pada ke-36. Sampai menit ke-77, terasa serangan Perancis tidak menemukan jalan. Sampai Kylian Mbappe dijatuhkan di area terlarang. Sekaligus sukses meng-eksekusi penalti. Selang dua menit, kembali Mbappe membuat terobosan yang tak terhadang pemain Perancis.

Mbappe memborong dua gol dalam dua menit untuk menyamakan kedudukan 2-2. Pertandingan semakin seru. Berimbang sama-sama ngotot. Mbappe juga mencetak gol ketiga untuk menyamakan kedudukan 3-3. Imbang hingga pertambahan waktu. Harus melalui adu penalti. Dua mega bintang dalam satu jlub PSG (Messi, dan Mbappe), lagi-lagi sukses dalam eksekusi adu penalti. Perancis harus mengakui keunggulan Argentina dengan skor 4-2. Argentina juga unggul penonton yang mendominasi (90%) stadion Lusail Iconic, Qatar.

Di Qatar, seluruh rakyat membanggakan diri sebagai penyelenggara Piala Dunia ke-22, tahun 2022. Pemerintah Qatar, tak tanggung-tanggung menggelontor anggaran Rp 3 ribu trilyun lebih. Terdapat paradigma, bahwa martabat kemakmuran bangsa bisa dicerminkan melalui penyelenggaraan olahraga level global. Niscaya tidak mudah, dan tidak murah. Diperlukan pembinaan sistemik dalam waktu lama, disertai biaya memadai. Qatar mempersiapkan diri sejak tahun 2010 lalu.

Indonesia juga mampu menjadi tuan rumah Piala Dunia. Presiden telah menyatakan kesiapan Indonesia pada even ke-25 kelak, tahun 2036. Saat ini dimulai sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, tahun 2023. Indonesia sudah pengalaman menjadi tuan rumah even global olahraga. Antara lain Asian Games ke-18, tahun 2018 lalu. Tergolong sukses penyelenggaraan, sekaligus sukses prestasi. Indonesia berhasil menempati posisi ke-4 Asia Games. Diperoleh 98 medali (31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu).

Sukses sebagai tuan rumah multi even olahraga paling meriah di Asia, dipuji di seluruh dunia. Bahkan disebut-sebut tak kalah dengan penyelenggaraan Olympiade. Sukses penyelenggaraan juga diikuti sukses prestasi. Kontingen Indonesia mencatat prestasi terbaik selama 50 tahun terakhir.

——— 000 ———

Rate this article!
Drama Piala Dunia,5 / 5 ( 2votes )
Tags: