Driver Online di Surabaya Tolak Wacana Sistem Ganjil Genap

Aksi Damai Driver Online Tolak Wacana Sistem Ganjil Genap di Warung Mami Giant Maspion Square Surabaya, Kamis (6/12).[tri diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Munculnya wacana penerapan sistem ganjil genap di Surabaya mendapat reaksi dari para driver ojek online di Kota Pahlawan. Secara tegas, para driver yang tergabung dalam Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jatim menyatakan menolak wacana penerapan sistem ganjil genap di Surabaya.
Ketua PDOI Jatim Herry Bimantara menyatakan, para driver ojek online menolak wacana penerapan ganjil genap di Surabaya ini karena sistem ini bukan solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan di Jatim, khususnya di Surabaya. Selain itu, penerapan sistem ganjil genap di Surabaya akan merugikan driver online dan pengguna, karena tidak bisa leluasa mengambil dan tidak leluasa order.
“Penerapan sistem ganjil genap di Surabaya akan menimbulkan masalah baru. Yakni bertambahnya pengangguran dan tidak membuat driver online tidak produktif. Karena hari kerja driver online akan berkurang 15 hari tiap bulannya,” ujar Herry, saat menggelar Aksi Damai Driver Online Tolak Wacana Sistem Ganjil Genap di Warung Mami Giant Maspion Square Surabaya, Kamis (6/12).
Menurut dia, dengan diberlakukannya penerapan sistem ganjil genap di Surabaya akan memaksa para pemilik kendaraan, dalam hal ini driver online untuk berbuat tidak jujur seperti memalsukan nomor polisi, agar tetap bisa beroperasi guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Yang cukup memprihatinkan adalah, beban para driver online akan bertambah. Sebab mereka yang terlanjur mengambil cicilan kendaraan harus tercekik karena kesulitan membayar angsuran tepat waktu, karena hanya bisa beroperasi 15 hari. Tidak bisa tiap hari,” ungkapnya.
Sementara itu, Humas PDOI Jatim Daniel Lukas Rorong menambahkan, teman-temannya di Jakarta mengaku sangat dirugikan dengan diberlakukannya sistem ganjil genap. Mereka tidak bisa leluasa beroperasi untuk mengambil penumpang.
“Ini memang masih wacana. Tapi sudah menimbulkan kerisauan dan kekhawatiran bagi para driver online. Saya kira, teman-teman driver online harus bersiap diri untuk melawan kebijakan ini. Karena tidak menutup kemungkinan kebijakan ini suatu saat diberlakukan. Sebab wacana ini muncul bukan karena tiba-tiba muncul. Tapi pasti ada skenarionya,” ungkapnya.
Jika sampai penerapan sistem ganjil genap di Surabaya ini diberlakukan, seluruh driver online akan bersiap turun jalan untuk menentangnya. Jika perlu akan menggugat kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah. Sama seperti kebijakan-kebijakan yang telah digugat para driver online.
“Mau tidak mau akan kita lakukan gugatan jika benar-benar dilaksanakan. Kalau tidak ada niatan, kenapa harus dimunculkan wacana ganjil genap ini ?. Akhirnya wacana ini menimbulkan keresahan. Maunya mengatasi masalah, tapi malah menimbulkan masalah,” tandasnya. [iib]

Tags: