DTPHP Kabupaten Malang Kembangkan Produksi Tanaman Buah

Para wisatawan saat menikmati buah jeruk di Agro Wisata Petik Jeruk, Desa Selorejo, Kec Dau, Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) kabupaten setempat terus berupaya untuk mengembangkan produksi tanaman buah. Karena di wilayah Kabupaten Malang kini sudah banyak lahan perkebunan sebagai penghasil buah-buahan. Bahkan, lahan perkebunan tersebut ada yang kini dijadikan tempat wisata, yang dikelola oleh desa.
Salah satu desa yang kini bisa mengembangkan tanaman buah dijadikan tempat Agro Wisata Petik Jeruk, yakni Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Sehingga dengan lahan perkebunan dijadikan tempat wisata, maka hal ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa.
Dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Malang ini, kata Kepala DTPHP Kabupaten Malang Budiar Anwar, Minggu (29/9), kepada wartawan, maka pihaknya terus mengembangkan tanaman buah. Sebab, di wilayah kabupaten ini sudah ada beberapa desa yang kini menjadi sentra tanaman buah-buahan, diantaranya jeruk, blimbing, apel, dan melon. “Kami terus berupaya untuk meningkatkan produksi tanaman buah-buahan. Dan kami pun juga berupaya agar lahan perkebunan yang menghasikan buah-buahan bisa menjadi tempat wisata,” ujarnya.
Sementara, masih dia katakan, lahan perkebunan yang kini dijadikan Agro Wisata Petik Jeruk, yang banyak dikunjungi wisatawan, yakni di wilayah Desa Selorejo, Kecamatan Dau. Dan di wilayah tersebut tidak hanya Desa Selorejo yang sebagai sentra penghasil buah jeruk saja, tapi di sekitar desa tersebut juga banyak petani menanam buah jeruk. Seperti di Desa Petungsewu, Desa Princi, dan Desa Tegalweru, dan jenis jeruk yang ditanam petani itu, jenis jeruk keprok dan jeruk peras atau masyarakat setempat menamakan jeruk gula.
Dikesempatam itu, Budiar juga menjelaskan, pihaknya kini juga mengembangkan buah melon jenis sakata bersama inovator tanaman buah melon Untung asal Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Sehingga dengan kita kembangkan buah melon jenis sakata, maka pada beberapa hari lalu dilakukan panen pertama, dan saat itu Bupati Malang HM Sanusi bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang Ny Hj Anis Sanusi melakukan panen perdana.
“Dengan keberhasilan menananm buah melon jenis sakata tersebut, maka pihaknya akan terus mengembangkan teknologi dan konsep tanam yang sama, yang tencananya akan kita kembangkan ke beberapa lokasi di wilayah Kabupaten Malang,” tuturnya.
Menurut Budiar, pengembangan budidaya buah melon jenis sakata baru berjalan pertama kali, dengan luas tanah kurang dari 1 hektar, dan ditanam binit sebanyak 500-600 pohon. Sedangkan setiap pohonnya menghasilkan rata-rata 3 buah melon, dan dapat memanen seberat 8 ton. Dan buah melon jenis sakata jika dijual di pasaran, per kilogramnya Rp 25 ribu. Sedangkan rasanya lebih manis jika dibandingkan dengan buah melon yang lainnya. Selain itu, harganya lebih mahal, daripada buah melon jenis lainnya.
“Buah melon jenis sakata ini ditanam dengan konsep yang berdasarkan geografisnya, contoh yang sudah kita kembangkan di Desa Sumberoto. Dan buah melon jenis sakata yang kita kembangkan bersama Pak Untung itu, kita tanam di dalam green house,” ungkapnya.
Untuk itu, Budiar menegaskan, dengan berhasil memanen buah melon jenis sakata di dalam green house, hal ini kita harapkan nantinya tempat tersebut bisa menjadi tempat wisata petik melon. Sehingga masyarakat di sekitarnya untuk ikut mengembangkan menanam buah melon. Karena telah menjanjikan untuk memperoleh pedapatan dari produksi buah melon tersebut. [cyn]

Tags: