DTPHP Kabupaten Malang Sukses Uji Coba Tanam Bibit Padi Brang Biji

Plt Bupati Malang HM Sanusi (kanan) bersama Kepala DTPHP Kab Malang Budiar Anwar (kiri) saat melakukan panen padi hibrida jenis Brang Biji yang diuji cobakan di wilayah pertanian Desa Banjararum, Kec Singosari, Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, telah berhasil uji tanam padi hibrida jenis Brang Biji, di Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Sehingga dengan keberhasilan uji tanam padi jenis hibrida tersebut, maka DTPHP setempat akan menyiapkan bibit padi jenis Brang Biji untuk memperluas tanaman padi hibrida itu di wilayah Kabupaten Malang.
Menurut, Kepala DTPHP Kabupaten Malang Budiar Anwar, Senin (6/5), kepada wartawan, keberhasilan menanam bibit padi hibrida jenis Brang Biji, hal ini dibuktikan dengan hasil panen yang mencapai 10 ton per hektar. Sedangkan bibit padi jenis baru itu, kita uji tanam di wilayah Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, dan hasilnya sangat bagus. “Meski, kita berhasil menguji coba menanam padi hibrida jenis Brang Biji, namun masih terdapat beberapa kekurangan dalam praktiknya,” akunya.
Sedangkan kekurangan bibit padi hibrida tersebut, lanjut dia, seperti tidak terlalu baik untuk intensitas hujan yang tinggi, dan kemudian jarak tanam yang kita lakukan  terlalu dekat. Namun, jika kita tidak melakukan uji coba, tentunya tidak akan tahu kekurangan bibit padi tersebut. Meski, bibit padi itu tidak terlalu baik pada itensitas hujan, tapi hasil panennya bisa mencapai 10 ton per hektar.
“Itu pun tanaman padi sempat terserang penyakit sebanyak dua kali. Sehingga dirinya beranggapan jika tidak terkena penyakit, maka hasil panen bisa mencapai 15 ton dalam satu hektarnya,” kata Budiar.
Dijelaskan, dengan keberhasilan menanam bibit padi hibrida jenis Brang Biji, maka pihaknya akan menyiapkan lahan seluas 30 hektare untuk ditanami bibit padi jenis Brang Biji hasil dari pembibitan yang dilakukan DTPHP di wilayah pertanian Desa Banjararum. Sehingga dengan akan kita kembangkan bibit padi jenis baru itu, maka dengan harapan akan meraih kesuksesan yang sama dengan lahan yang dijadikan uji coba tanam padi tersebut.
Secara teknis dan ilmiah, terang Budiar, telah kita dapatkan kegiatan uji coba pengembangan bibit padi jenis hibrida Brang Biji tersebut. Diantaranya, harus tetap mengedepankan upaya untuk mempertahankan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), agar lahan pertanian desa tidak sampai terjadi alih fungsi lahan. Seperti dijadikan perumahan, sehingga keberlangsungan dari lahan pertanjan ini terus berkelanjutan untuk kegiatan produksi pertanian.
Selain itu juga, masih dia terangkan, pihaknya juga akan memproyeksikan sebagai salah satu lokasi studi tanaman padi. Sehingga harapannya lahan uji coba tersebut bisa menjadi tempat belajar tentang pengembang-biakan dan pembenihan padi, dan juga sebagai perwujudan konsep intensifikasi. “Karena di Pulau Jawa ini tidak bisa ekstensifikasi, sehingga harus tetap menerapkan konsep pertanian intensifikasi,” paparnya.
Dengan keberhasilan menguji coba bibit padi hibrida jenis Brang Biji, kata Budiar, yang jelas akan meningkatkan jumlah produksi padi di Kabupaten Malang, serta juga akan berdampak peningkatan perekonomian dan kesejahteraan petani. Sehingga kabupaten ini akan terus mempertahankan surplus beras atau lumbung padi terbesar nomor dua di Jawa Timur setelah Kabupaten Ngawi.
“Kami terus berupaya untuk mendukung program pemerintah dalam swasembada pangan 2021. Dan dirinya juga berharap untuk bisa berkontribusi dalam upaya pemerintah dalam mensukseskan program tersebut. Dan setidaknya bisa berkontribusi swasembada pangan 5-10 persen,” pungkasya. [cyn]

Tags: