DTPHP Situbondo dan PT Sorgum Indonesia Jalin MoU Sorgum

Presiden Direktur PT Sorgum Indonesia Muhendri Sultan Chaniago bersama Wabup Yoyok Mulyadi dan Sekda Syaifullah serta Kepala DTPHP Sentot Sugiyono saat melakukan MoU pengembangan sorgum di Situbondo Kamis (21/1). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Pemkab Situbondo melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Situbondo menjalin penandatangan kerjasama pengembangan tanaman sorgum Kamis (21/1). Acara kerjasama MoU tersebut digelar di Pusat Kebun Benih di Desa Gelung Kecamatan Panarukan dengan dipimpin Wabup Yoyok Mulyadi bersama Sekda Syaifullah, Kepala DTPHP Sentot Sugiyono berikut Presiden Direktur PT Sorgum Indonesia Muhendri Sultan Chaniago.

Menurut Kepala DTPHP Kabupaten Situbondo, Sentot Sugiono, dua tahun sebelumnya Pemkab Situbondo mempersiapkan strategi mengantisipasi krisis pangan. Salah satu pilihan bupati dan wabup, urai Sentot, meminta petani untuk menanam sorgum. Pasalnya, aku Sentot, sorgum dikenal sebagai tanaman alternatif bagi ketahanan pangan nasional dan sorgum dikenal sebagai tanaman yang bandel karena bisa tumbuh di lahan marginal. “Ya, sorgum ini tidak butuh air dan satu kali tanam bisa dipanen tiga jali serta biayanya murah,” kupas Sentot.

Masih kata Sentot, sebagai pangan alternatif kala itu sorgum masih berada dalam perjalanan serta belum menemukan arah. Sentot juga mengaku masih kebingungan karena tidak tahu prospek pasar serta buta sistem pengelolaan meski sorgum memiliki banyak fungsi seperti menyembuhkan penyakit diabet dan bisa menjadi pakan ternak serta bio-etanol. “Ternyata pemerintah pusat kini menetapkan sorgum masuk sebagai bahan ketahanan pangan nasional. Maka kami merasa ada prospek dengan sorgum ini.” jelas Sentot.

Selanjutnya, sambung Sentot, pihaknya mengundang pemerintah pusat ke Kabupaten Situbondo agar mengetahui keseriusan pengembangan sorgum di Situbondo. Dengan adanya MoU ini, jelas Sentot, agar terbentuk petani sorgum yang berkualitas serta untuk mendapatkan suport alat berat dari pusat. “Kami undang Dirjen Tanaman Pangan serta Direktur Pemasaran agar ada suport penuh kepada Situbondo dalam pengembangan tanaman sorgum ini.” papar Sentot.

Sentot menerangkan, saat ini dengan adanya MoU para petani sorgum merasa terjamin prospek pasarnya serta modalnya sudah dibantu oleh KUR BRI. Yang jelas, beber Sentot, detail Mou PT Sorgum Indonesia dengan Bupati, akan dibahas lebih lanjut bersama DTPHP Kabupaten Situbondo. “Nanti akan kami bahas lebih lanjut tehnis serta harganya. Intinya MoU ini untuk kesejahteraan para petani,” urai Sentot.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Sorgum Indonesia Muhendri Sultan Chaniago, awalnya mengaku kurang informasi tentang pengembangan sorgum yang digarap Situbondo. Saat ini, akunya, Situbondo akan resmi dijadikan sebagai Kota Sorgum.

Chaniago menambahkan, ada banyak keunggulan dari sorgum diantaranya memiliki harga yang bagus di luar negeri karena tidak memiliki variates. “Saat ini sorgum diluar dijual Rp 40 ribu/kg-nya. Yang pasti, setiap menanam sorgum ekonomi petani pasti berubah karena sorgum sudah ditetapkan menjadi komoditas pangan nasional,” pungkas Chaniago.[awi]

Tags: