Dua Atlet Bondowoso Raih Medali Emas dari Cabor Wushu dan Panahan

Dua atlet Bondowoso perih medali emas pada Porprov VII dari Cabor Wushu, Ivanna Seilline Neva (kiri) dan Cabor Panahan, Adelia Rihhadatul Aisy (kanan). [ikhsan cholil]

Bondowoso, Bhirawa
Di perhelatan Pekan Olah Raga Provinsi (Proprov) VII, dua atlet putri Bondowoso berhasil meraih medali emas. Yakni dari Cabang Olah Raga (Cabor) Wushu Taolu kelas Nan Quan Putri dan cabor panahan pada Tim Panahan Compound Putri. Kedua atlet itu Ivanna Seilline Neva pada Cabor Wushu dan dari Cabor Panahan yaitu Adelia Rihhadatul Aisy merupakan atlet asal Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso.
Untuk Cabor Wushu merupakan medali emas pertama bagi Kota Tape Bondowoso, setelah sebelumnya juga meraih medali satu perak dan satu perunggu. Di klasemen sementara per tanggal 27 Juni 2022, Bondowoso berada di urutan 21 dengan perolehan 7 poin.
Sedangkan untuk medali emas dari cabor panahan dari kelas compound dengan poin 322 dan berhak mendapatkan medali emas. Namun tak cukup itu, berkat kerja kerasnya maka Adel masih membidik poin lebih baik yakni mencapai 350 poin.
Ketua Cabor Wushu Bondowoso, Iptu Deki Zulkarnain mengatakan, atlet yang berhasil meraih emas pertama untuk Bondowoso adalah Ivanna Seilline Neva. Ternyata, merupakan satu – satunya atlet yang diterjunkan. ”Alhamdulillah berkat dukungan bersama, pembinaan dan latihan yang matang, Wushu meraih emas,” katanya.
Ternyata Cabor satu ini terbilang masih cukup baru. Karena dalam beberapa waktu terakhir, sempat vakum dan tidak ada pembinaan kepada para atlet. Karena kondisi tersebut, maka para atlet yang mengikuti seleksi hanya terpilih satu orang saja. Baru satu ini diorbitkan, digodok dan dilakukan pembinaan.
Pria yang juga menjabat Kasat Intel Polres Bondowoso ini berharap, dengan raihan medali ini ada reward atau perhatian khusus kepada atletnya. Khususnya dari KONI Bondowoso yang dianggap sebagai pembina mereka. Karena dia sudah berhasil mengharumkan nama daerah. Mudah – mudahan Pemkab juga terus memberikan perhatian pada kita,” terang Deky pada awak media.
Sementara, atlet Panahan Putri, Adelia Rihhadatul Aisy, mengaku senang dengan apa yang ia raih. Yang semula itu meraih poin total 322 dan berhak mendapatkan medali emas. Adel pun tetep fokus dan berhasil membidik poin lebih baik yakni 350 poin.
“Iya senang. Latihan tiap hari bersama coach Adi,” kata atlet asal Desa Kembang ini saat dikonfirmasi, Senin (27/6).
Salah satu pelatih panahan Persatuan Panahan Indonesia (PERPANI) Bondowoso, Suwadi SH menegaskan, komitmen awal memang menargetkan emas untuk compound putri. Di beregu juga menargetkan minimal perak. Tak hanya compound putri kontingen Bondowoso masih memiliki kesempatan untuk aduan perorangan (individu) dengan target emas, beregu (tiga orang) target minimal perak dan mix team (campuran putra dan putri) juga menargetkan emas.
Untuk meraih poin maksimal diakuinya tidak mudah. Pasalnya, anak asuhnya harus menghadapi angin kencang di Stadion Magenda dan tidak mempersiapkan pemberat busur (dumper). ”Seandainya pemberatnya ditambahi mungkin atlet kami lebih tenang menghadapi cuaca,” tandasnya. [san.fen]

Tags: