Dua Bulan Bulog Tuban Belum Kirimkan Rastra

Stok beras sejahtera (Rastra) untuk warga miskin yang siap di distribuksikan pada pada penerima. (Khoirul Huda/bhirawa)

(Jumlah Penerima Bertambah)
Tuban, Bhirawa.
Hingga hari ini, sejak Januari hingga Maret  2017, Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Wilayah III (Supdivre) Bojonegoro belum dapat mendistribusikan beras sejahtera (Rastra) yang dahulu dikenal dengan beras miskin (Raskin) kepada keluarga sasaran yang ada di Kabupaten Tuban.
Kepala Bulog Sub Divre Tuban-Bojonegoro, Hardiman saat dikonfirmasi mengatakan, jika pihak bulog sebenarnya selalu siap mengirimkan beras sejahtera itu kapanpun, kerena sudah memiliki stok yang cukup. Hanya saja pihak Bulog masih menungu permintaan dari pemerintah daerah. “Pada dasarnya kapanpun kami siap mendistribusikan, beras itu kepada masyarakat, hanya saja kami masih menunggu permintaan,” kata Hardiman (13/03).
Disinggung soal Rastra yang sudah dinantikan masyarakat penerima di desa-desa, Kabulog meminta agar masyarakat bersabar, karena sebenarnya keterlambatan bukan dari Bulog, melainkan masih menunggu permintaan tadi. “Intinya, kita siap setiap saat mas, kalau sudah ada permitaan segera kita distribusikan secepatnya,” tegasnya.
Dikabarkan sebelumnya, keterlambatan distribusi beras sejahtera disebabkan adanya perubahan data penerima beras sejahtera sehingga masih meunggu validasi.
Kepala bagian Hubungan masyarakat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban Drs. Agus Wijaya mengatakan, penerima Rastra tahun ini mengalami peningkatan menjadi 106.814 kepala keluarga, dari tahun sebelumnya (2016) yang hanya 97.104 kepala Keluarg dengan pagu mencapai 19.260 ton. “Tahun 2016 ada  97.104 KK, dengan jumlah beras yang diterima setiap KK sebanyak 15 kilogram, dan harga tebus Rp1.600 per kilogramnya,” kata Agus.
Lebih lanjut diterangkan, nantinya masing-masing kepala keluarga penerima Rastra mendapat jatah 15 kilogram setiap bulannya. Sedangkan untuk harga tebusnya pada titik distribusi sebesar Rp 1.600/kilogram. “Dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan seminggu lalu, kami telah menitik beratkan pada penyaluran sehingga bisa tepat sasaran pada penerima. Jadi untuk harga bisa sesuai yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” terang mantan Camat Montong.
Selain itu, sistem penerimaan Rastra pada tahun ini mengalami perubahan. Dalam pendistribusiannya akan dilakukan secara by name by address, sehingga dengan perubahan sistem tersebut harus dilakukan sosialisasi terlebih dahulu setiap kecamatan. “Nantinya, masyarakat akan menerima voucher, sehingga penerimaan secara by name by address dapat dilakukan sesuai data dan tepat sasaran,” tuturnya.
Diakuinya, pendistribusian Rastra pada tahun ini mengalami keterlambatan 2 bulan, yakni bulan Januari dan Februari. Keterlambatan tersebut dikarenakan data yang diterima dari Bulog Jawa Timur terlambat. “Saat ini kami masih melakukan koordinasi terlebih  dahulu mengenai pendistribusian pertama, dan rencanaya untuk bulan Maret ini baru disalurkan untuk jatah bulan Januari dan Februari,” ungkapnya.
Kanag Humas Pemkab Tuban ini juga menambahkan, untuk peyaluran rastra tahun ini diharapkan bisa tepat sasaran, dan tidak ada oknum-oknum yang melakukan penyelewengan atau diberikan kepada yang tidak berhak mendapatkan. [hud]

Tags: