Dua Inovasi Pemerintah Kota Probolinggo Raih Top 25 Kovablik Se-Jatim

Wawali Subri menerima penghargaan Top 25 Kovablik dari Gubernur Khofifah.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Dua inovasi daerah Pemerintah Kota Probolinggo berhasil masuk jajaran Top 25 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) se Jawa Timur. Kedua inovasi itu adalah ‘Tabung Beras’ Gapai Sanitasi Dasar Tuntas, garapan UPT. Puskesmas Jati, dan Mengungkit ‘Kademangan Bangkit’, Terbetik Kampung Tematik, garapan Kecamatan Kademangan. Penghargaan ini diterima oleh Wakil Wali Kota Mochammad Soufis Subri dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Selasa 3/12 di Hotel Bumi Surabaya.
Wawali Subri, Rabu 4/11 mengaku sangat bersyukur, karena kedua inovasi Pemerintah Kota Probolinggo masuk dalam jajaran Top 25. Sebagai informasi, pada kesempatan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyerahkan penghargaan kovablik untuk kategori Top 45 dan dan Top 25.
“Alhamdulillah kita mendapat sekaligus dua penghargaan. Satu dari Puskesmas Jati, dan satu dari Kecamatan Kademangan. Ini merupakan satu bentuk apresiasi kepada satuan kerja yang memiliki inovasi yang bisa mengangkat nama baik Kota Probolinggo. Ini penting agar bagaimana layanan publik ini dari tahun ke tahun meningkat lebih baik,” ujar Subri.
Ia akan fokus sesuai Visi-Misi yang diemban Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo 2019-2024. “Sesuai dengan visi misi Wali Kota Probolinggo, ada pendidikan, ada kesehatan nah itu menjadi prioritas ya, dan fokus inovasi pelayanan publik di Kota Probolinggo. Tentunya semua perangkat daerah harus melakukan lompatan kerja sehingga pelayanan publik bisa terasa oleh masyarakat, sehingga Kota Probolinggo semakin luar biasa,” tandas Subri.
Terkait inovasi yang sudah menerima penghargaan Top 25 Kovablik Jawa Timur, Ia berjanji untuk memberikan reward kepada mereka. Kita akan bantu bagaimana meningkatkan inovasi itu agar semakin dirasakan masyarakat. Intinya adalah komunikasi, karena inovasi ini akan menjadi ukuran kinerja OPD,” tutur Subri.
Camat Kademangan, Pujo Agung Satrio mengakui jika penghargaan itu dipersembahkan kepada seluruh masyarakat Kademangan, dan kepada Pemerintah Kota Probolinggo. Ia membentuk kampong-kampung tematik sebagai sebuah inovasi sosial untuk Kademangan Bangkit.
“Kampung tematik ini merupakan pembangunan kawasan yang berorientasi pada pembentukan gagasan kreatif komunitas. Topik yang khas dan unik, di mana masyarakat terlibat langsung. Perubahan yang dirasakan seperti, kami telah mampu mengubah lokasi kumuh menjadi lebih baik dan tertata, peningkatan penghijauan wilayah, masyarakat semakin aktif terlibat dalam pembangunan, serta masyarakat semakin berdaya dengan peningkatan taraf ekonomi dan potensi sosial mereka,” ungkap Pujo.
Pujo berharap OPD dapat menangkap peluang yang telah diciptakan oleh Kecamatan Kademangan. Seperti kegiatan lanjutan berupa perbaikan infrastruktur, bimbingan dan pelatihan, bantuan peralatan dan permodalan, serta promosi usaha masyarakat. Ia juga berharap Lurah di Kecamatan Kademangan sudah mulai mempelajari kegiatan apa yang akan dilaksanakan untuk mendukung pengembangan kampung tematik.
Lebih lanjut Wawali Subri mengatakan, inovasi Tabung Beras adalah inovasi dari UPT Puskesmas Jati dengan cara memberdayakan masyarakat dalam satu wilayah, untuk mewujudkan rumah sehat bagi warga yang belum termasuk dalam kategori rumah sehat secara bergotong royong berupa tabungan.
Inovasi ini terlaksana sejak Januari 2018, hingga saat ini telah terbentuk 2 kelompok Tabung Beras dan telah terealisasi total 15 septictank dan 1 sistem PLC-RT (Penanganan Limbah Cair Rumah Tangga). Nominal yang yang ditabungkan serta waktu menabung secara harian/mingguan atau bulanan ditentukan sendiri oleh warga yang telah berkomitmen membentuk kelompok Tabung Beras.
Jika dana terkumpul sudah sesuai yang dibutuhkan untuk realisasi perbaikan sarana rumah sehat maka dilakukan penapisan berdasarkan kondisi warga yang paling membutuhkan sarana rumah sehat. Proses pelaksanaan di dalam kelompok Tabung Beras ini dilaksanakan dari dan untuk masyarakat. Sedangkan Puskesmas Jati berperan dalam pemicuan dan pembinaan, sehingga peran serta masyarakat merupakan faktor utama keberhasilan inovasi Tabung Beras, paparnya.
Di kota Probolinggo, Gelar Inovasi Pelayanan Publik (GIPP) digelar dua tahun sekali. Untuk menciptakan satu instansi satu inovasi guna mempercepat pelayanan publik maka Pemkot Probolinggo memberikan sarana melalui GIPP tersebut, ungkap Subri.
Menetapkan pelayanan publik terbaik untuk mentransfer ilmu untuk bisa maju ke tingkat provinsi dan nasional. Enam besar inovasi terbaik (nilai tertinggi berdasarkan urutan) sesuai kesepakatan dewan juri GIPP 2019 adalah Tabung Beras (Tabungan Bersama Rumah Sehat) UPT Puskesmas Jati; Teman Bahagia (Sistem Pembinaan bagi Penderita Gangguan Jiwa) UPT Puskesmas Kanigaran; Masuk Pak Eco (Manfaat Sumber Kekayaan dan Pengelolaan Alam melalui ECOPRINT) SMP Negeri 8, lanjutnya.
Kemudian terbaik ke empat ada Jurus AK3 (Jadi Sekali Urus Akta Kematian, Kartu Keluarga dan KTP elektronik) Dispenduk Capil; Adek Dewa (Anak Dekat Dengan Satwa) Dinas Lingkungan Hidup dan Segitiga Bermuda (Sekolah Digital dan Teknologi Informasi Gadget Berorientasi Mutu dan Karakter) Disdikpora, tambahnya.(Wap)

Tags: