Dua Jurusan Menjadi Fokus Utama CEO SMKN 6 Surabaya

Kepala SMKN 6 Surabaya, Bahrun mendampingi Owner Arie Ham Salon The Winner Solour Award Loreal, Ari Hidayat memberikan pelatihan teknik penataan rambut kepada para siswa dari jurusan Tata Kecantikan bidang keahlian hairdresser. [Oky abdul sholeh]

Tingkatkan Minat Hairdressing Siswa, Gelar Seminar Sharing dan Motivasi
Surabaya, Bhirawa
Implementasi pengembangan sekolah mulai diterapkan SMKN 6 Surabaya. Dalam hal ini, fokus yang menjadi perhatian adalah jurusan tata kecantikan dan tata busana. Dua jurusan ini mendapat perhatian khusus sebagai projek dalam program CEO Kemdikbud. Dalam pengembangan sekolah ini, salah satu langkah yang mulai diterapkan Succes Story ‘Sharing dan Motivasi Hairdresser dan Alumni’.
Menurut Kepala SMKN 6 Surabaya, Bahrun, kegiatan ini digagas berangkat dari Diklat CEO (Chief Executive Officer) SMK untuk pengembangan sekolah. Dalam program itu, pihaknya diminta untuk menganalisa persoalan sekolah.
“Akhirnya kita kumpulkan ketua kompetensi keahlian. Muncul dua jurusan yg menjadi fokus dalam projek CEO ini, tata kecantikan dan tata busana,” urainya, usai seminar Succes Story ‘Sharing dan Motivasi Hairdresser dan Alumni’, Rabu (24/11) kemarin.
Dikatakan Bahrun, kedua jurusan ini dipilih karena saat PPDB bukan menjadi pilihan utama peserta didik baru. Sehingga, kedua jurusan tersebut belum memenuhi pagu yang tersedia.
“Kita cari persoalannya, masih banyak anak kita menjadikan tata busana dan kecantikan bukan menjadi pilihan utama. Jadi harus diyakinkan memang jurusan ini merupakan passion mereka, modal untuk berkarir di dunia industri. Apalagi guru disini (SMKN 6 Surabaya) juga merupakan guru – guru yang kompeten,” terangnya.
Bahrun menambahkan, dalam industri kecantikan banyak bidang keahlian yang bisa dipilih oleh para siswa. Sayangnya, dari hasil angket yang diberikannya, banyak yang memilih menjadi makeup artis. Padahal, dunia industri lebih banyak membutuhkan hairdresser.
Karenanya, kegiatan yang mendatangkan alumni tata kecantikan yang sukses ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para siswa yang saat ini masih mengasah keahlian di SMKN 6 Surabaya.
“Kita beri perhatian hairdresser agar semangat guru dan siswa tumbuh,” tambah dia.
Selain seminar, dalam membangun motivasi profesi hairdresser, Bahrun juga mendatangkan guru tamu industri dari bidang keahlian hairdresser. Selain itu menggar lomba hairdressing tiap tingkatan. Saat ini jurusan Tata Kecantikan sendiri telah bekerjasama dengan 26 industri kecantikan.
“Dengan harapan kegiatan seperti ini akan tumbuh hairdresser profesional yang dibutuhkan oleh perusahaan. Masyarakat juga berbondong-bondong memilih jurusan ini, karena kita ingin membranding kecantikan. Kita juga mempunyai teaching factory Loreal, hairdrayer salon dan sebagainya,” tandasnya.
Salah satu pembicara yang juga alumni 2006 SMKN 6 Surabaya Sefi Eka Setia yang berprofesi sebagai hairdresser profesional dalam paparannya menyampaikan jika etika menjadi hal penting dalam dunia kerja. Ia juga mengatakan jika wirausahawan ini membuat seseorang punya nama dengan keahlian yang dimiliki.
“Berani untuk bermimpi dan mengambil resiko ini awal kesuksesan kalian dalam merealisasikan mimpi,” urainya.
Hal senada juga diutarakan Muhammad Riduwan alumni 2014 yang saat ini menjadi educator Loreal. Profesi ini sudah dijalani Riduwan sejak 2019. Untuk menjadi educator harus didukung dengan skill.
“Ini awal (di SMK) untuk mengembangkan skill. Namun, etika juga jauh lebih penting. Sebab, etika tidak bisa dilatih, berbeda dengan skill yang bisa diasah dan dilatih,” tandasnya. [ina]

Tags: