Dua Mahasiswa Ubaya Desain Fashion Pamerkan Bra

 Daniel Agung Santoso dan Stephani Clarine menunjukkan bra hasil kreativitas mereka yang telah dihias sebagai simbol kepedulian terhadap penyandang kanker payudara, Kamis (20/10). [adit hananta utama]


Daniel Agung Santoso dan Stephani Clarine menunjukkan bra hasil kreativitas mereka yang telah dihias sebagai simbol kepedulian terhadap penyandang kanker payudara, Kamis (20/10). [adit hananta utama]

Bangkitkan Kepercayaan Diri Penyandang Kanker Payudara
Kota Surabaya, Bhirawa
Kepedulian terhadap penyandang kanker payudara datang dari seluruh dunia. Terlebih saat tiba Bulan Oktober sebagai momentum memperingati breast cancer awareness. Di Surabaya, kepedulian itu juga ditunjukkan oleh dua mahsiswa jurusan Desain Fashion dan Produk Lifestyle Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya) dengan menciptakan kreasi hias bra yang memukau.
Daniel Agung Santoso dan Stephanie Clarine Suryadi, keduanya kompak membuat kreasi hias bra  untuk penyandang kanker payudara. Satu bertemakan sexy rouge, satu lagi bertema fall winter. Keduanya sama-sama kreatif namun memiliki karakter yang berbeda.
“Sesuai temanya, saya buat dengan menggunakan hiasan warna merah untuk memperlihatkan kesan seksi,” tutur Daniel menjelaskan karya miliknya, Kamis (20/10).
Kesan seksi, lanjut dia, merupakan hak yang dimiliki setiap wanita. Tak terkecuali penyandang kanker payudara yang juga boleh tampil seksi.
Kendati demikian, Daniel memahami jika karyanya tidak pas untuk dipakai di Indonesia yang memegang erat budaya ketimuran. Sebab, untuk menggunakan bra hias, perempuan tidak perlu lagi menggunakan baju luar. “Ini hanya karya untuk memberi support. Rasanya tidak mungkin untuk dijual karena pasti ada kesan pornografi. Kecuali di luar negeri yang bahkan sudah ada fashion show untuk bra hias seperti ini,” terang dia.
Untuk menciptakan bra hias, Daniel mengaku tidak membutuhkan waktu lama. Hanya dua hari, itu pun tanpa meninggalkan aktivitas sehari-hari. Selain kesan seksi, Daniel juga memanfaatkan sejumlah bahan seperti lace, prada dan mutiara untuk menambah kesan elegan dan cantik. “Kami ingin survivor kanker payudara tetap kelihatan cantik dan seksi. Sekalipun payudaranya telah diangkat, mereka tetap bisa tampil percaya diri,” tutur mahasiswa kelahiran 1995 ini.
Sementara itu, Stephanie Clarine Suryadi dengan bra hiasnya bertema fall winter memilih putih sebagai warna dasarnya. Clarine mengaku terinspirasi pergantian musim panas ke musim dingin di negara-negara yang memiliki empat musim. Paduan bahan yang digunakan antara lain lace, mutiara dan bulu sintetik sehingga menimbulkan kesan lembut. Bahan-bahan tersebut dikreasikan dengan dijahit tangan sendiri. “Warna putih ini mewakili warna salju yang lembut dan suci,” kata dia.
Berbeda dengan Daniel, Clarine justru yakin karyanya ini justru akan laku jika dipasarkan. Sebab, hiasan bra yang dibuatnya masih memungkinkan untuk ditambah dengan baju luar. “Ada rencana bikin lagi untuk dijual. Apalagi membuatnya tidak lama, hanya sehari jadi,” kata dia.
Atas kreativitas mereka, keduanya berhasil menorehkan prestasi dalam Brativity Competition yang diadakan Tunjungan Plaza dalam rangka bulan peduli kanker.  Daniel sukses di posisi runner up, sementara Clarine di posisi nomor empat.  [Adit Hananta Utama]

Tags: