Dua Mahasiswa UINSA Tewas Ikuti Diklatsar

Pemakaman-Almarhum-Yudi-Akbar-Rizky-mahasiswa-Universitas-Islam-Surabaya-yang-meninggal-saat-mengikuti-diklat-Mapala-di-Malang.

Pemakaman-Almarhum-Yudi-Akbar-Rizky-mahasiswa-Universitas-Islam-Surabaya-yang-meninggal-saat-mengikuti-diklat-Mapala-di-Malang.

Kab Malang, Bhirawa
Dua mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya. meninggal saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Search and Rescue (Diklatsar) di Wana Wisata Sumuran Resor Polisi Hutan (RPH) Rejosari, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, pada Sabtu (17/10) kemarin.
Kedua nama mahasiswa tersebut yakni Yudi Akbar Rizky usia 18 tahun, yang beralamatkan Sukolilo Park regency 1/16, Surabaya, dan Lutfi Rahmawati usia 19 tahun, beralamatkan Jalan Barata Jaya 7/41, Surabaya. Sementara, satu mahasiswa bernama Nur Fadilah usia 19 tahun mengalami sakit setelah mengikuti Diklatsar.
Ketua Panitia Kegiatan Diklatsar UIN Sunan Ampel Surabaya Pramudya, Minggu (18/10), kepada wartawan mengatakan, kedua mahasiswa tersebut, sebelumnya mengikuti perekrutan anggota baru Mahasiswa Pecinta Alam Sunan Ampel (Mapalsa). Saat pertama datang di lokasi pada hari Rabu (14/10), bersama 19 peserta dan 14 panitia, tidak terjadi apa-apa saat mengikuti serangkaian kegiatan.
“Namun, pada hari hari Jumat (16/10), keduanya terlihat kelelahan sampai panitia mengistirahatkan,” terangnya. Setelah mengikuti beberapa pelatihan, seperti naik gunung dan panjat tebing, pada hari Jumat kemarin keduanya mengeluh sakit dan panitia memutuskan untuk istirahatkan di pos induk. Dan
pada Sabtu sore, pukul 16.00 WIB, Yudi mengaku tidak kuat dan pingsan, hingga dibawa ke Rumah Sakit (RS) Wava Husada Kepanjen, Kabupaten Malang. Lalu berselang lebih kurang satu jam kemudian, kata Pramudyah, Lutfi juga pingsan dan dilarikan ke rumah sakit yang sama, tapi nyawa keduanya tidak bisa tertolong. Kedua  jasad tersebut langsung dibawah ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang guna untuk keperluan otopsi. “Tapi kedua orang tua mahasiswa tidak mau jika anaknya dilakukan otopsi, sehingga pada Minggu (18/10) pagi, kedua jasad mahasiswa tersebut langsung dibawa pulang ke Surabaya untuk dimakamkan,” jelasnya.
Secara terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Malang AKP Adam Purbantoro membenarkan, jika dua mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya meninggal saat mengikuti Diklatsar di area Wana Wisata Sumuran RPH Rejosari Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, pada Sabtu (17/10) sore. Sehingga dengan adanya kasus tersebut, maka pihaknya saat ini melakukan pemeriksaan terhadap panitia dan penanggungjawab kegiatan perekrutan tenaga pecinta alam yang dilakukan UIN Sunan Ampel Surabaya.
Pihaknya, lanjut dia,  sudah memintai keterangan kepada Pramudya sebagai ketua panitia kegiatan, M Riza Umami sebagai ketua pelaksana, dan Dipo Karta alumni UIN Sunan Ampel Surabaya. Meski sudah memeriksa ketiga orang pelaksana kegiatan Diklatsar, namun pihaknya sementara belum bisa memberikan keterangan atas pemeriksaan tersebut.
“Karena masih belum kami simpulkan akibat kematian kedua orang mahasiswa tersebut,” ungkapnya. Adam menjelaskan,  dua orang jenazah pada Sabtu (18/10) pagi sudah diambil oleh pihak keluarga. Namun sebelumnya, pihaknya tidak berhasil melakukan otopsi kepada kedua jasad tersebut, karena orang tuanya  menolak jika anaknya di otopsi.  Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dan pihaknya juga akan melihat izin, kurikulum dan proses selama diklatsar.  [cyn]

Tags: