Mantan Menteri Semangati Maba Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Prof Dr Ir Ahmad Jazidie (baju putih) mendampingi pembicara Dahlan Iskan dan Mohammad Nuh, DEA dalam Hari pertama PKKMB 2017, Senin (28/8) kemarin. [Gegeh Bagus Setiadi]

Surabaya, Bhirawa
Hari pertama Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) 2017 terasa berbeda. Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr  Ir  KH Mohammad Nuh, DEA saling memberikan motivasi kepada 1.150 mahasiswa baru dengan mengusung tema ‘Menuju Generasi Intelektual dan Profesional Rahmatan Lil’Alamin’.
Kedua Menteri era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini sama-sama mengajak para generasi muda untuk jadi agen perubahan. Dahlan Iskan mengajak para mahasiswa untuk fokus dalam suatu pekerjaan setelah lulus dari masa kuliahnya. Ia menilai bahwa orang yang ingin melakukan banyak hal akan mengganggu tauhidnya.
“Orang yang biasanya ingin melakukan banyak hal itu akan mengganggu tauhidnya. Bahwasannya orang mengerjakan banyak hal itu tidak akan fokus dan tidak bertauhid,” kata Dahlan iskan, Senin (28/8) kemarin.
Menurut dia, banyak orang beranggapan bahwa dirinya Pemilik Jawa Pos Group telah memiliki banyak perusahaan. Hal itu dibantahnya lantaran waktu 10 tahun pertama ketika mengurusi Jawa Pos pihaknya bertauhid memikirkan dan berusaha membesarkan medianya. “Lihat saya 10 tahun pertama ketika mengurusi Jawa Pos. Saya hanya bertauhid memikirkan media saya waktu itu. Jadi, pikiran saya tidak nyabang kemana-mana,” ulas Dahlan Iskan.
Pihaknya mengajak beberapa mahasiswa baru untuk naik diatas podium. Mereka diminta untuk mengeksplorasi keinginannya ketika memasuki usia ke-28 tahun. Sebab, secara intelektual sudah cukup dimiliki mahasiswa baru. Dan secara pengalaman sudah dikatakan cukup selama empat tahun pasca lulus kuliah.
“Kenapa saya bertanya di umur 28 tahun mendatang? Alasannya pada usia itu sudah terlihat tanda-tanda sukses.  Kalau tidak maju, berarti anda tidak sungguh-sungguh. Secara fisik anda kuat, anda juga bisa tidak tidur selama 2 hari 2 malam. Kalau saya seperti itu jelas masuk angin,” terangnya disertai gelak tawa mahasiswa baru.
Kalau belum ada titik-titik sukses,  lanjut Dahlan Iskan, itu artinya tidak serius dalam tiga hal. Mulai dari kekuatan intelektual, kekuatan pengalaman, dan kekuatan fisik. “Tapi dari mahasiswa baru ini saya sangat tertarik karena tentang definisi sukses itu apa, dan itu mengingatkan saya. Dimana sukses itu tidak melulu membuat enak dirinya sendiri, melainkan sukses membuat masyarakat sejahtera. Dia mau habis-habisan mencintai masyarakat. Itu yang saya suka,” terangnya disertai aplaus meriah.
Pada kesempatan yang sama, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr  Ir  KH Mohammad Nuh, DEA juga berharap kepada generasi muda untuk menjadi generasi tawadu. Sebab, ketawaduan seseorang menjadi nilai tersendiri dalam melakukan suatu pekerjaan apapun.
“Saya bangga dengan mahasiswa baru Unusa ini. Mereka semua ini generasi tawadu. Mereka ini orang-orang yang luar biasa karena sudah melakukan hal yang luar biasa,” paparnya.
Sementara, Rektor Unusa Prof Dr Ir Ahmad Jazidie juga menekankan kepada seluruh mahasiswa barunya untuk Go Green Campus. Disamping mengajak menuju kampus yang hijau, juga menuju generasi intelektual dan profesional Rahmatan Lil’Alamin. “Rahmatan Lil’Alamin dalam pengertian disitu akan kita masukkan pada materi selama proses PKKMB dengan konsep green campus,” tuturnya.
Untuk mencapai tahapan itu, lanjut dia, konsep Green Campus akan diterapkan setiap tahunnya. Hal tersebut diakuinya agar setiap pekerjaan yang dilakukan tidak sporadis tanpa konsep. “Tapi juga ada konsep yang jelas, tahapan yang jelas dan apa yang harus dilakukan mahasiswa tahun 2017 ini,” pungkas Prof Jazidie. [geh]

Tags: