Dua Objek Wisata Milik Pemkab Sumenep Diserbu Ribuan Pengunjung

Pengunjung memenuhi objek wisata di pantai Lombang.

Sumenep, Bhirawa
Dua objek wisata yang dikelola Pemerintah Kabupaten Sumenep yakni Pantai Lombang di Kecamatan Batang-batang dan Pantai Slopeng Kecamatan Dasuk dibanjiri ribuan pengunjung saat libur Lebaran.

Sejak H + 1 lebaran Idul Fitri 1443 H, pengunjung di dua objek wisata itu tembus belasan ribu. Setiap harinya tembus di angka 1.000 lebih pengunjung.

Di hari lebaran ketupat ini, tampak objek wisata di dua lokasi itu dipenuhi ribuan pengunjung. Bahkan, pengunjung harus berdesak-desakan agar bisa masuk ke objek wisata yang dipenuhi lambaian ranting Cemara udang tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Moh. Iksan mengatakan, sejak pasca lebaran Idul Fitri geliat pengunjung wisata relatif tinggi. Untuk tanggal 3 Mei, pengunjung pantai Lombang mencapai 2.388 orang, 4 Mei sebanyak 2.634 orang, 5 Mei 1.808 orang, 6 Mei 947 orang, 7 Mei 1.893 orang dan 8 Mei mencapai 1.466 orang.

Sedangkan untuk hari ini (kemarin, red) hingga sore data pengunjung belum di rekapitulasi, namun diprediksi lebih banyak lagi dari hari sebelumnya. “Pengunjung pantai Lombang pada momentum lebaran ketupat tahun ini relatif banyak. Setiap harinya rata-rata tembus diangka seribu lebih,” kata Moh. Iksan, Senin (9/5).

Sedangkan untuk di pantai Slopeng, jumlahnya tidak jauh berbeda dengan pengunjung objek wisata di Lombang. Dua objek wisata milik Pemda ini, pada momentum lebaran ketupat tahun ini pengelolaannya dikerjasamakan dengan Pokdarwis dan karang taruna serta pemerintahan desa setempat.

Jika harga tiket masuk pada hari-hari biasa hanya Rp 5.000, tapi untuk momentum lebaran kali ini naik menjadi Rp 18 ribu per pengunjung. “Harga tiket ya g Rp 5.000 itu langsung masuk ke PAD, sedangkan Rp. 13 ribu masih dibagi lagi dengan pemerintahan desa, karang taruna dan masyarakat yang ikut mengelolanya. Karena kan momen lebaran ini ada tambahan hiburan setiap harinya,” jelasnya.

Iksan menyampaikan, pada momentum lebaran ketupat tahun ini ditargetkan mendapatkan PAD minimal Rp.150 juta. Selama lebaran ketupat, pengelola dan pihak lain yang mengelola objek wisata diberi waktu selama 14 hari sejak lebaran idul Fitri dengan tarif Rp.18 ribu.

“Kalau melihat geliat pengunjung, kami optimis bisa lebih dari Rp.150 juta masuk ke PAD pada momen lebaran ketupat tahun ini,” katanya.

Pihaknya juga telah menyampaikan kepada pengelola agar tetap mengedepankan protokol kesehatan bagi para pengunjung. Para pengunjung juga ditekankan agar memperhatikan protokol kesehatan secara ketat guna menghindari penyebaran virus Corona secara masif.

“Pengelola telah kami wanti-wanti agar penekanan protokol kesehatan secara ketat,” tegasnya. [sul.gat]

Tags: