Dua Orang Warga Jombang Jadi Korban Meninggal Gempa Sulteng

Foto korban semasa hidup. [Arif Yulianto/ Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Dua orang warga Kabupaten Jombang terdiri dari bapak dan anak asal Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, Jombang turut menjadi korban meninggal bencana gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah .. Sementara satu orang anggota keluarga lainnya dikabarkan mengalami luka-luka.
Kepala Desa Plosogenuk Suyadi mengatakan, tiga warganya yang juga satu keluarga, menjadi korban bencana alam Palu. Mereka terdiri dari Sumadi (51) serta kedua anaknya, Ahmad Wahyu Mustofa (22) serta Novi Febri Wahyudi (15).
“Yang meninggal Pak Sumadi sama Ahmad Wahyu Mustofa. Kalau Novi Febri dirawat di salah satu rumah sakit setempat,” kata Suyadi kepada wartawan, Selasa (10/02).
Keberadaan satu keluarga tersebut di Palu, kata Suyadi, untuk bekerja di pelabuhan. Mereka baru sepekan berangkat dan mendapat musibah tersebut.
“Masih semingguan, lalu ada gempa itu,” imbuhnya.
Sementara itu, duka mendalam dirasakan Kasiyatun (46), istri dari Sumadi. Bahkan sampai saat ini ia hanya terbaring di kamar tidur pasca mendapat kabar meninggalnya sang suami dan salah satu anaknya tersebut.
“Berita meninggalnya itu kemarin (Senin) jam 4 sore. Dapat kabar dari Pak Galih yang menginformasikan, Sumadi dan Wahyu meninggal dalam bencana gempa bumi. Pak Galih itu mandor korban,” terang Arif Warsito (44), paman korban.
Arif menambahkan, pihak keluarga sebenarnya menginginkan jenazah dipulangkan ke Jombang. Namun nampaknya keinginan tersebut tidak bakal terwujud lantaran korban dikebumikan secara massal dengan para korban lainnya.
“Informasinya korban dimakamkan massal,” singkatnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Dr.H.Soekarwo saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Jombang terkait jumlah warga Jatim yang menjadi korban gempa di Sulteng mengatakan, hingga saat ini masih belum ada data yang final karena dikatakannya, saat ini penanganan bencana di sana masih fokus pada menampung dan memberi makan para korban gempa dan tsunami tersebut.
“Tapi kami sudah mengirim tim dokter terutama ortopedi, bedah tulang, dan uang lima milyard kemarin, segera kami kirim. Soalnya kalau barang belinya (di sana) di mana, belinya harus di Makassar, maka uang saja agar bisa untuk kebutuhan,” pungkas Gubernur Soekarwo.(rif)

Tags: