Dua Paslon Janjikan Pendidikan Gratis

Khofifah Indar Parawnsa silaturahim ke PGRI di Wisma guru Surabaya, Rabu (28/2) kemarin. Puti Guntur Soekarno ketika usai berdialog dengan anak-anak dan pendamping di Kantor Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di Kecamatan Kedungwaru.

Surabaya, Bhirawa
Pasangan Calon (paslon) Khofifah-Emil dan Gus Ipul-Puti sama-sama beradu strategi untuk menggarap di sektor pendidikan. Paslon nomor urut 1 ini memiliki program Nawa Bhakti Satya yang salah satu programnya fokus terhadap pendidikan dan kesehatan gratis. Sedangkan, paslon nomor urut 2 juga memiliki rencana pendidikan gratis untuk siswa SMA/SMK di Jatim. Bahkan, akan memberi bea siswa bagi warga miskin berprestasi.
Paslon nomor urut 2 Gus Ipul-Puti mengungkap rencana pendidikan gratis untuk siswa SMA/SMK di Jatim. Bahkan, juga akan memberi bea siswa bagi warga miskin berprestasi.
Cawagub Puti Guntur Soekarno mengatakan, pihaknya ingin pendidikan 12 tahun dapat dijalani tuntas anak-anak di Jatim. “Jangan ada anak putus sekolah karena sulit biaya. Maka, Gus Ipul dan saya merumuskan kebijakan pendidikan gratis untuk SMA/SMK yang dikelola Pemprov Jatim,” kata Puti.
Cucu Bung Karno itu mengemukakan rencana kebijakan pro rakyat tersebut, ketika berdialog dengan anak-anak dan pendamping di Kantor Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di Kecamatan Kedungwaru. Ia juga menyampaikan itu saat bertemu perempuan PKS.
LPA menangani anak-anak korban kekerasan, anak-anak korban bullying, anak-anak yang terkena masalah hukum dan anak-anak yang ditinggal orangtuanya pergi ke luar negeri menjadi TKI. Organisasi ini punya jaringan di seluruh desa di Tulungagung.
Puti juga membeberkan rencana bea siswa untuk SMA/SMK berprestasi namun ekonomi tidak mampu. “Jadi kalian harus berprestasi ya. Rajin belajar, dan saling membantu satu sama lain,” pesan Puti.
Dalam safari kemarin, Cawagub Puti Guntur Soekarno didampingi Calon Bupati petahana Syahri Mulyo dan Calon Wakil Bupati Maryoto Bhirowo. Ada pula Ketua DPP Sri Rahayu, anggota DPR RI Eva Kusuma Sundari dari PDIP dan Ketua DPC PDIP Tulungagung Supriyono.
Akibat UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan pendidikan dibagi dua. Pemerintah Kota/Kabupaten diberi wewenang mengelola SD dan SMP, sedang Pemerintah Provinsi mengelola SMA dan SMK.
Sejak 2017, Pemprov Jatim mengambil-alih pengelolaan SMA dan SMK. Peralihan itu diikuti penerapan kebijakan pendidikan berbayar untuk siswa SMA Negeri dan SMK Negeri.
Pendidikan berbayar itu dikeluhkan warga di beberapa daerah, seperti Kota Surabaya, Kota Blitar dan Banyuwangi, yang sebelumnya menikmati pendidikan gratis. “Semoga nanti, Gus Ipul dan saya dapat membebaskan biaya pendidikan SMA/SMK,” kata Puti.
Aktivis LPA, Amelia Rosyida, meminta Puti Guntur kelak jika terpilih bersama Gus Ipul, agar menghidupkan ekonomi desa. Agar para orangtua tidak perlu pergi lama ke luar negeri sebagai TKI. “Ditunggui nenek, rasanya beda jika ada ibu ada karena ibu lebih memahami saya. Sekarang ibu menjadi TKI ke luar negeri,” kata Amelia.
Amelia tidak bisa menahan air matanya, mengingat situasi yang dia alami, di masa pertumbuhannya. Puti Guntur kemudian berusaha membesarkan hatinya. “Hebat kamu, telah belajar mandiri,” kata Puti.
Untuk penerapan pendidikan gratis SMA/SMK, Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno telah menghitung kekuatan anggaran. APBD Jatim 2018 disahkan dengan nilai Rp 30 triliun. “Dibutuhkan Rp 1.5 triliun untuk pendidikan gratis,” kata dia.
Sementara itu Paslon Khofifah-Emil mengungkapkan kembali bahwa dalam program Nawa Bhakti Satya, pada bhakti 3 adalah Jatim Cerdas dan Sehat. “Tistas yaitu selain gratis juga harus berkualitas, karena jika gratis saja tidak ada wujud nyata yang berkualitas maka sama saja tidak ada monitoring dan target yang akan dicapai,” katanya usai silaturahim ke PGRI yang ada di Wisma Guru di Surabaya, Rabu (28/2) kemarin.
Menurut Mantan Menteri Sosial (Mensos) ini mengatakan, bakal meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan. Sebab, semua itu ada kaitannya dengan kesejahteraan didalamnya. “Dari tenaga pendidik dan kependidikan tentu ada kaitannya dengan kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, sertifikasi guru akan lebih spesifik. Pasalnya, ada Guru tidak Tetap (GTT) dan Pegawai tidak Tetap (PTT). “Nah, semua bisa menjadi satu kesatuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jatim,” imbuhnya.
Ditanya pendidikan vokasi untuk menjawab pasar kerja, Khofifah menjelaskan harus ada konsolidasi dan jurusan mana saja yang dibutuhkan. “Jurusan yang saat ini dibutuhkan misalkan SMK wisata, karena potensi Jatim sangat luar biasa, kan. Tinggal bagaimana mereka memiliki skill pasca selesainya pendidikan di SMK dengan jurusan yang memang kebutuhan pasarnya tinggi,” tambahnya.
Menurut dia, hal ini menjadi penting agar kemudian vokasi di SMK bisa membangun sinergitas dengan dunia kerja mendatang. “Mereka yang sudah magang akan mengetahui tanggung jawab mereka. Tentu ini tenaga pendidik dan kependidikan sama-sama memahami kebutuhan ini,” jelasnya. [geh]

Janji Paslon untuk Dunia Pendidikan Jatim
Khofifah-Emil
1. Nawa Bhakti Satya, Jatim Cerdas dan Sehat
2. Pendidikan gratis dan berkualitas
3. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan
4. Sertifikasi guru akan lebih spesifik

Gus Ipul-Puti
1. Pendidikan gratis
2. Bea siswa bagi warga miskin berprestasi
3. Zero putus sekolah

Rate this article!
Tags: