2 Pekan Gelar Aksi Tenaga Honorer Nganjuk Gigit Jari

Aksi menuntut diangkat menjadi PNS, tenaga honorer Pemkab Nganjuk menginjak spanduk bergambar Bupati Nganjuk Drs Taufiqurrahman.

Aksi menuntut diangkat menjadi PNS, tenaga honorer Pemkab Nganjuk menginjak spanduk bergambar Bupati Nganjuk Drs Taufiqurrahman.

Nganjuk, Bhirawa
Selama dua pekan tenaga honorer kategori I melakukan aksinya di depan Pendopo Kabupaten Nganjuk. Namun belum ada niatan dari Bupati Nganjuk Drs H Taufiqqurohman, untuk menemui massa yang menuntut diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Kekesalan para tenaga honorer memuncak sehingga mereka sempat nekat masuk ke Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk mencari M Yasin Plt Kepala BKD. Bahkan puluhan tenaga honorer tersebut sempat ke ruangan bagian hukum, namun semua yang dicari tidak berada di tempat.
Aksi puluhan tenaga honorer kemudian dihentikan oleh Drs Abdul, Wakid Kepala Kesbangpolinmas, yang akhirnya bersama staf ahli bidang pembangunan, Hariyono dan menemui massa di pendopo kabupaten.
Kepada kedua pejabat tersebut, Sajianto Ketua Forum tenaga honorer K1 meminta untuk menyampaikan pesan kepada bupati agar dijadwalkan untuk bisa melakukan audiensi dengan anggota Forum K1. Karena sebelumnya, Bupati Nganjuk telah akan menandatangani pakta integritas. “Apabila kami tidak ditemui, dimanapun Bupati Nganjuk berada kami akan mencarinya” jelas Sajianto.
Sementara pada demo kali ini forum K1 memberikan kado istimewa berupa celana dalam dan bra kepada Bupati Taufiqurrahman. Selain itu massa juga membawa keranda mayat sebagai simbol matinya keadilan di Kabupaten Nganjuk.
Massa K1 juga sempat menggelar prosesi pemakaman di halaman Pemkab Nganjuk dengan spanduk bergambar Bupati Nganjuk.  “Mana keadilan di bumi Nganjuk, mengapa sulit mencari keadilan di sini,” teriakan para demonstran yang mulai geram karena nasibnya tak kunjung jelas.
Dalam aksi tersebut para tenaga honorer K1 juga membawa spanduk-spanduk berisikan tuntutan mereka. Bahkan ada satu spanduk dengan sindiran pedas terhadap orang nomor satu di kabupaten Nganjuk, di mana massa membawa spanduk dengan foto Bupati Nganjuk, Taufiqurrahman dengan tulisan ‘kekuasaan untuk memberikan keadilan, bukan untuk melakukan penindasan’. Sambil membaca doa-doa tahlil, massa juga menabur bunga di atas spanduk bergambar Bupati Tafiqurrahman.
Sekedar diketahui, ratusan tenaga honorer K1 sudah berulang kali menggelar unjuk rasa untuk menuntut kejelasan nasibnya. Mereka menuntut agar pengabdian yang mereka lakukan sebagai tenaga honorer selama ini segera diubah menjadi CPNS. Bermacam cara telah dilakukan oleh massa K1, namun hingga saat ini belum menemui titik terang, sehingga bupati dianggap sebagai orang yang paling bertanggungjawab terkait nasib tenaga honorer di Nganjuk. [ris]

Tags: