Dua Pekerja Bangunan Tewas Tertimpa Tembok Bangunan

Tembok yang roboh di sekitar hotel.

Tembok yang roboh di sekitar hotel.

Kota Kediri, Bhirawa
Dua pekerja bangunan tewas dan satu luka berat setelah tertimpa tembok di sekitar hotel Resor Raya. Hotel roboh sekitar pukul 09.00 Kamis (21/5). Selanjutnya setelah dievakuasi jenazah dan korban luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Daerah Gambiran, Kota Kediri.
Dari keterangan saksi yang bekerja toko hotel, Yuni, bahwa kejadian pekerja banguan yang terimpa tembok setinggi 3 meter ini begitu cepat. “Saya dari dalam rumah mendengar suara gemuruh, saya kira ada gempa karena getaranya terasa sampai dalam rumah,” ungkapnya.
Lebih lanjut setelah dirinya keluar mengetahui dua orang yang tertindih robohan tembok dan satu orang yang mengerang kesakitan karena kakinya tertindih robohan tembok. “Saat saya keluar saya melihat dua orang yang tertindih tembok dan satu mengerang kesakitan memegangi kedua kakinya yang tertindih tembok,” kata Yuni.
Hal senada juga diungkapkan Mino yang kebetulan berada di sekitar tempat kejadian yang melihat langsung kejadian. Diduga salah satu korban masih selamat namun kedua kakinya patah. “Dua meninggal namun yang satunya kakinya patah mungkin karena saat ditolong kedua kakinya lemah,” ungkapnya.
Sementara hingga saat ini belum apa yang mengetahui penyebab robohnya tembok tersebut. Diketahui tembok tersebut adalah tembok lama bangunan depan Hotel. Saat ini memang hotel sedang melakukan renovasi namun di dalam gedung.
Dari data yang dihimpun di korban yang meninggal adalah Adi dari Kelurahan gayam kota Kediri dan Mujianto dari Kelurahan pojok kecamatan mojoroto. Sedangkan yang mengalami patah kaki hingga berita ini diturunkan belum diketahui identitasnya.
Kapolsek Kota Kompol Suparlan mengatakan saat itu para pekerja tidak merupakan tenaga profesional tukang, namun dia diambil secara acak untuk membenahi tembok yang sudah lama namun saat proses bekerja tiba tiba tembok tersebut roboh dan menimpa 3 pekerja. Dua meninggal dilarikan ke RS.Gambiran dan yang satu di RS.Bhayangkara yang mengalami patah tulang.
“Para pekerja yang diambil itu bukan tukang profesional namun comotan, sehingga ketika melakukan pembangunan kurang terarah. Tembok yang lama meski dua lapis namun kurang kuat, hingga roboh menimpa pekerja,” ujarnya. [van]

Tags: