Dua PNS Pemkot Surabaya Absen, PNS Setdaprov Nihil

Pakde Karwo dan Gus Ipul bersalam-salaman dengan PNS usai apel pagi di halaman Kantor Gubernur Jatim, Senin (11/7).

Pakde Karwo dan Gus Ipul bersalam-salaman dengan PNS usai apel pagi di halaman Kantor Gubernur Jatim, Senin (11/7).

Sidak Hari Pertama Pasca Libur Lebaran
Pemprov, Bhirawa
Kedisiplinan PNS Pemprov Jatim tampaknya semakin baik. Itu terlihat dari hari pertama masuk kerja pasca libur panjang Lebaran 2016, tidak ada PNS di lingkungan kerja Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Jatim yang bolos atau absen. Sedangkan di Pemkot Surabaya, dua dua PNS diketahui membolos sebelum libur Lebaran.
Berdasarkan data dari Biro Organisasi Setdaprov Jatim, dari 762 PNS hanya ada sembilan orang yang tidak masuk kerja dan tidak ikut apel. Namun kesembilan PNS ini sebelumnya sudah mengajukan cuti atau ada keterangan tidak masuknya.
“Kalau yang bolos atau nambah libur tanpa keterangan tidak ada. Sembilan PNS yang tidak masuk hari ini (kemarin) semua ada keterangannya jadi tidak dikatakan bolos,” kata Kepala Biro Organisasi Setdaprov Jatim Setiadjit SH, MM ditemui usai mengikuti apel pagi di halaman Kantor Gubernur Jatim, Senin (11/7).
Kesembilan PNS yang dimaksud itu yakni lima PNS dari Biro Kesejahteraan Masyarakat, Biro Organisasi, Biro Kesejahteraan Rakyat, Biro Administrasi Pembangunan dan Biro Administrasi Pemerintahan Umum izin cuti umrah. Lalu satu PNS izin dari Biro Humas dan Protokol dan tiga PNS karena sakit dari Biro Organisasi Biro Administrasi Pembangunan dan Biro Sumber Daya Alam.
Khusus untuk lima PNS yang mengajukan cuti umrah, Setiadjit mengatakan mereka telah mengajukan izin cuti jauh-jauh hari sebelum adanya surat edaran dari Menpan dan RB, yang isinya PNS dilarang cuti saat Lebaran. Sehingga mereka tidak melanggar surat edaran yang telah dikeluarkan Menpan dan RB.
“Jika dibandingkan dengan tahun lalu, kedisiplinan PNS pemprov sudah semakin baik. Sekarang saya lihat sudah ada perubahan mindset terkait kedisiplinan. Mereka masuk bukan karena takut absensi finger print, tapi memang sudah dengan kesadaran sendiri,” tandasnya.
Sementara itu, hari pertama kerja PNS pemprov diawali dengan apel pagi yang diisi dengan pengarahan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo. Selain Gubernur, hadir pula Wakil  Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf serta beberapa kepala SKPD. Sementara Sekdaprov Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM tak mengikuti apel karena pagi itu harus berobat ke rumah sakit.
“Pak Sekda sudah izin kalau pagi ini harus berobat dulu. Tapi setelah berobat akan datang ke kantor seperti biasa. Saya melihat apel pegawai Pemprov Jatim setelah libur panjang Lebaran berjalan tertib dan disiplin,” kata Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo.
Mengenai sanksi terhadap pegawai yang absen atau datang terlambat, Pakde Karwo menyatakan akan menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Sebab ada beberapa penyebab pegawai tidak mengikuti  apel.
Antara lain jalan macet, ada keperluan keluarga yang begitu mendesak, ataupun sakit yang merupakan pemberian dari Allah. “Tetap sesuai dengan peraturan, tetapi kita juga harus melihat penyebab pegawai yang belum dapat hadir, harus manusiawi dan harus ada pertimbangan,” jelasnya.
Usai mengikuti apel dan beramah tamah, Pakde Karwo didampingi Gus Ipul juga menyempatkan diri mengecek langsung ruangan di biro-biro di lingkungan Setdaprov Jatim. “PNS pemprov sekarang sudah tertip dan disiplin. Ruang kerja sudah banyak PNS-nya yang aktif bekerja,” kata Gus Ipul yang terlihat puas dengan banyak PNS yang sudah beraktivitas normal seperti biasanya.

Pemkot Turunkan Inspektorat
Inspektorat Pemkot Surabaya menurunkan 48 anggotanya untuk menginspeksi PNS bolos pada hari pertama kerja, pasca libur panjang Idul Fitri 1437 Hijriyah. Monitoring yang dilakukan ini tidak hanya dilakukan pada libur Lebaran. Melainkan, sejak sehari jelang libur panjang Lebaran.
Kepala Inspektorat Pemkot Surabaya Sigit Sugiharsono mengatakan, inspeksi dilakukan sejak pagi di lingkungan SKPD Pemkot Surabaya. Hasilnya, ada dua pegawai yang membolos sebelum libur panjang Lebaran.  “Semua, 48 anggota kami keliling melakukan pengecekan ke SKPD. Tapi sejauh ini sudah baik, tidak banyak ditemukan PNS indisipliner,” ujarnya usai halal bihalal, Senin (11/7) kemarin di Balai Kota.
Namun, Sigit masih belum bisa memproses terlebih dahulu sebab masih menunggu terkumpulnya semua laporan hasil monitoring hingga H+2 yakni pada, Selasa (12/7) hari ini.
“Saya lupa pegawai dari dinas apa. Kami juga belum tahu alasannya kenapa. Karena semua pemrosesan pegawai yang ketahuan indisipliner atau membolos akan dilakukan pada H+3 masuk kerja,” jelas Sigit.
Namun, Inspektorat telah menemukan PNS indisipliner sebelum cuti bersama Lebaran 2016. Ada dua orang PNS yang tidak masuk pada H-2 lebaran. “Kami temukan dua orang yang tidak masuk sebelum cuti bersama,” katanya.
Seharusnya, kata Sigit, PNS yang tidak masuk satu atau dua hari harus disertai dengan surat dokter, kalau memang sakit. Itupun, PNS bersangkutan akan dikenai pemotongan Tambahan Penghasilan PNS (TPP).
Sementara untuk dua PNS yang telah membolos sehari sebelum cuti bersama, Sigit mengatakan, sanksinya akan lebih tegas. Apalagi kalau sampai keduanya ketahuan tidak masuk hari pertama kerja. “Pasti akan ada sanksi. Bisa sampai penurunan pangkat,” tegasnya.
Indisipliner PNS dalam hal absensi, kata Sigit juga termasuk meninggalkan jam kerja. Misalnya, setelah absen finger print PNS keluar kantor dan tidak segera kembali. Inspektorat pun melakukan pengawasan terhadap perilaku-perilaku tidak disiplin para pegawai negara ini.
“Ya seperti itu. Harus bisa dilihat fisiknya. Bisa saja absen lalu pergi. Karena itu kami melakukan monitoring setiap saat,” katanya. [iib,geh]

Tags: